kievskiy.org

Kelelahan Fisik dan Emosional di Tempat Kerja Bisa Picu Gangguan Mental

Ilustrasi burnout
Ilustrasi burnout /Darling Downs Health Darling Downs Health

PIKIRAN RAKYATBurnout atau kelelahan di tempat kerja merupakan keadaan kelelahan fisik atau emosional yang disebabkan dari tempat kerja. Kondisi ini juga melibatkan rasa pencapaian kerja yang berkurang dan hilangnya identitas pribadi. Meski “kelelahan” bukan merupakan diagnosis medis, akan tetapi beberapa ahli menduga kelelahan turut berada di balik gangguan kesehatan mental, sama halnya dengan stres. 

Kelelahan fisik dan mental yang dialami secara terus-menerus, seringkali dikaitkan dengan tanda burnout di tempat kerja. Ahli saraf asal New York University, Wendy Suzuki, dalam wawancaranya bersama CNBC mengatakan, ada beberapa tanda lain yang menunjukkan bahwa orang mengalami stres yang berlebihan dengan pekerjaannya. 

Salah satunya adalah cenderung mudah khawatir, marah, dan benar-benar kelelahan. "Muncul keseluruhan emosi negatif dan gejala fisik yang dihasilkan dari burnout," kata Suzuki. 

Meski istilah burnout sudah ada sejak lima dekade silam, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru mengakuinya secara resmi tiga tahun yang lalu. WHO mengakui burnout sebagai fenomena pekerjaan yang disebabkan oleh kelelahan atau stres kronis di tempat kerja yang belum mampu dikelola. 

Dalam hal ini, WHO menilai kelelahan dan penurunan produktivitas di tempat kerja sebagai tanda burnout yang paling umum. Akan tetapi, Suzuki memiliki pendapat lain mengenai tanda awal dari burnout yang belum disadari banyak orang, yakni kebiasaan menunda-nunda pekerjaan, mudah mengalami distraksi atau gangguan secara konstan, serta kurangnya minat atau tidak peduli dengan aktivitas sehari-hari dan situasi di sekitar.

Stres ini bisa dihadapi semua pekerja, mulai dari karyawan sampai pemilik bisnis. Dalam lingkungan kerja yang serba cepat dan menuntut saat ini, beberapa faktor penyebab burnout bisa disebabkan berbagai hal, seperti beban pekerjaan yang berlebihan, hingga kurang mengenal passion diri sendiri sehingga bisa memicu jenuh dan depresi. 

Tidak hanya kesehatan mental, depresi juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik serta otak. Bila dibiarkan berkepanjangan, depresi juga dapat memicu beberapa masalah kesehatan mental lainnya. 

Untuk menyiasati kondisi ini, memanjakan diri atau self-reward kerap menjadi solusi cepat. Akan tetapi, memanjakan otak juga penting untuk dilakukan. Alasannya, kesehatan otak dan kondisi mental seseorang memiliki hubungan yang saling berkesinambungan.

Tips Cegah Burnout

CEO Stress Management Indonesia Coach Priscilla mengatakan, stres memang tidak terelakkan dari kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, dengan tips yang tepat, pengenalan diri sendiri, dan cara holistik serta neurosains yang langsung menyasar ke otak, seseorang bisa terhindar dari stres dan depresi, sekalipun dalam tekanan yang sangat besar dalam pekerjaan. Setidaknya, ada empat langkah yang bisa dilakukan untuk menghindarkan stres di tempat kerja.

Pertama, adalah menenangkan pikiran lewat mindfulness dalam keseharian.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat