kievskiy.org

Arti Cinta menurut Sains, Tak Melulu soal Perasaan, Hati, dan Bunga

Ilustrasi cinta.
Ilustrasi cinta. /Pixabay/Ylanite Koppens Pixabay/Ylanite Koppens

PIKIRAN RAKYAT – Simak pengertian cinta menurut sains atau ilmu pengetahuan. Ternyata hal itu menjadi objek penelitian ilmuwan yang artinya tidak melulu seputar perasaan atau suasana hati diri kita.

Ilmuwan dari University of Central Lancashire, Inggris, Gayle Brewer, mengungkap hasil risetnya tentang cinta tersebut di laman The Conversation. Ia adalah peneliti dan dosen senior di Sekolah Psikologi yang ada di kampus tersebut.

"Kita semua pasti pernah merasakannya (cinta) dalam hidup kita. Para penyair menulis tentang cinta, para penyanyi bernyanyi tentang cinta - dan seluruh industri telah tumbuh untuk menemukan, mengekspresikan, dan mempertahankan cinta. Namun, apakah cinta itu? Di manakah ia berada? Dari mana ia diciptakan? Dan apa yang sebenarnya terjadi di dalam pikiran dan tubuh kita saat kita jatuh cinta?" ujarnya, dilansir dari laman The Conversation.

Ada aktivitas otak dan pengaruh hormon

Baca Juga: Dokter Kritik Anjuran Transgender Menyusui, CDC Kaburkan Batas Politik dan Sains: Kesehatan Bayi Bisa Terancam

Banyak anggapan yang menyebut cinta yang romantis sulit didefinisikan karena mencakup ikatan emosional kuat, hal itu dinilai sebagai keterikatan seksual dan pemberian perhatian. Biasanya orang yang jatuh cinta mengalmai perasaan yang intens baik pikiran yang mulai mengganggu, ketergantungan emosional, dan sebagainya.

Tak hanya itu, ada peningkatan energi yang dialami mereka yang jatuh cinta meski hal itu lebih sering dirasakan pada fase awal hubungan. Meski begitu, harus diakui bahwa cinta bersifat universal.

"Banyak bagian di otak kita, terutama yang terkait dengan penghargaan dan motivasi, diaktifkan oleh pikiran atau kehadiran kekasih. Ini termasuk hipokampus, hipotalamus, dan korteks cingulate anterior," ujar Brewer.

Menurut Brewer, saat area-area tersebut aktif, hal itu bisa menghambar perilaku defensif, juga mengurangi kecemasan. Mereka yang jatuh cinta dan memiliki komitmen serta rasa bahagia, respons otak berpengaruh terhadap interaksi serta menghambat respons negatif.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Penyebab Hiu Megalodon Punah, Misteri Terpecahkan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat