kievskiy.org

Apa itu Baby Blues? Gejala Istri usai Melahirkan yang Wajib Diketahui Suami

Ilustrasi baby blues pada istri usai melahirkan.
Ilustrasi baby blues pada istri usai melahirkan. /Pixabay/Khusen Rustamov Pixabay/Khusen Rustamov

PIKIRAN RAKYAT – Simak penjelasan baby blues, gejala istri setelah melahirkan yang tak bisa dipandang sebelah mata. Para suami hendaknya memahami gejala tersebut agar bisa menanggulanginya dengan baik.

Para istri tak jarang mengalami hal itu setelah melahirkan. Pastikan para suami atau anggota keluarga lainnya mengetahui cara penanganannya yang tepat. Ada sejumlah cirinya yang juga bisa disimak.

Apa itu baby blues? Apa penyebabnya?

Baby blues adalah perasaan sedih yang bisa muncul beberapa hari setelah melahirkan. Empat dari lima ibu alias 80 persen di antaranya mengalami hal itu tak peduli level pendidikan, budaya, pendapatan, usia, atau ras tertentu.

Baca Juga: Rekomendasi Kado untuk Bayi dan Ibu yang Baru Melahirkan, Antimainstream, Terpakai, dan Berkesan

Jika para ibu merasa sedih usai melahirkan, hal itu bukan berarti ia telah melakukan kesalahan. Banyak orang mengalaminya pada dua sampai tiga hari setelah bayi lahir hingga dua pekan kemudian. Rasa sedih itu biasanya hilang dengan sendirinya.

Apabila rasa sedih itu tetap ada lebih dari dua pekan, segera hubungi fasilitas kesehatan terdekat termasuk jika gejalanya memburuk sehingga terkendala dalam merawat bayi. Bisa jadi itu adalah gejala serius pascapersalinan yang perlu penanganan lebih lanjut. Salah satu gejala depresi itu bisa lebih parah dan bertahan lebih lama.

Ternyata baby blues diakibatkan perubahan hormon pada tubuh. Jumlah hormon estrogen dan progesteron pada tubuh tiba-tiba berkurang usai melahirkan. Para ibu pun merasa lelah dan tertekan akibat hal itu apalagi jika mereka kurang tidur dan tidak makan dengan baik.

Perasaan emosional juga bisa menjadi alasan munculnya gejala tersebut. Contohnya rasa gugup saat merawat bayi yang baru lahir atau khawatir dengan perubahan hidup sejak memiliki anak. Emosional itu bisa membuat para ibu merasa sedih atau tertekan. Jika merasa tertekan saat kehamilan, risiko baby blues bisa lebih tinggi.

Baca Juga: Menikah dan Melahirkan di Usia Muda, Annisa Nurfadhila Berbagi Tips Parenting Masa Kini

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat