PIKIRAN RAKYAT - Kehadiran produk air minum dalam kemasan (AMDK) menjadi salah satu solusi yang memudahkan masyarakat memenuhi konsumsi air harian. Namun, kemunculan produk-produk tersebut juga memunculkan masalah bagi lingkungan.
Apalagi, berbagai macam merek air minum dalam kemasan semakin bermunculan di Indonesia. Nama-nama besar seperti Aqua, Le Minerale, Vit, Ades, dan Nestle bisa dengan mudah dijumpai mulai dari warung kecil sampai supermarket.
Air minum kemasan itu pun tidak hanya hadir dalam satu ukuran, mulai dari 240 ml sampai galon berkapasitas 19 liter tersedia. Namun, plastik sebagai bahan baku pembuatan kemasan itu yang ramai dipermasalahkan, terutama oleh pegiat lingkungan.
Menjawab keresahan itu, Aqua pun gencar memberikan literasi kepedulian lingkungan kepada konsumennya. Pengelolaan sampah plastik pun dimulai dengan program PEDULI yang dilakukan sejak 1993 untuk merubah sampah plastik menjadi nilai ekonomis.
“Untuk mewujudkan Indonesia yang bersih, tidak dapat hanya dilakukan oleh satu pihak saja, melainkan melalui kerja sama dengan berbagai pihak. Dan peran masyarakat adalah yang terpenting untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat,” Pimpinan Danone Aqua 2017, Parmaningsih Hadinegoro pada 23 Oktober 2017.
Kemudian pada 2011, Aqua melanjutkan program tersebut dengan kampanye Mulai Hidup Sehat dari Sekarang. Dilanjutkan lagi dengan kampanye Semua Berawal dari Kita pada 2017 dengan mengajak setiap orang untuk membantu mengurangi volume sampah dengan menghancurkannya terlebih dahulu dan membuang sampah pada tempatnya.
Sebagai bagian dari perwujudan kampanye Semua Berawal dari Kita, Aqua berpartisipasi aktif mengedukasi publik terutama anak-anak mengenai perilaku pengolahan sampah plastik yang benar dan menyenangkan. Salah satunya lewat Program Gerakan Mengelola Sampah (GEMAS).
Upaya Aqua Lestarikan Lingkungan
Dalam proses produksi, kemasan memiliki peran penting untuk melindungi manfaat gizi dan kualitas produk sehingga dapat disimpan, diangkut, dan digunakan dengan aman. Aqua percaya bahwa sampah kemasan plastik bisa menjadi bahan baku jika didaur ulang, untuk itu kami terus mendorong ke model ekonomi sirkular.
Dalam pengelolaan sampah kemasan plastik, Aqua berambisi untuk mengambil kembali lebih banyak sampah kemasan plastik dari yang dihasilkan pada 2030. Hal itu merupakan komitmen untuk berkontribusi menyelesaikan masalah sampah di Indonesia, termasuk dengan mendukung program Pemerintah Indonesia untuk mengurangi sampah plastik di laut sebanyak 70 persen pada 2025.