PIKIRAN RAKYAT - Indonesia masuk dalam 5 negara penghasil sampah terbesar pada tahun 2020. Dalam laporan Bank Dunia, Indonesia memproduksi sampah sekitar 65,2 juta ton.
Pada tahun 2021, sampah di Indonesia menurun sebanyak 31,13 juta ton. Sedangkan pada tahun 2022 produksi sampah menurun hingga 37,52 persen menjadi 31,13 juta ton.
Memiliki kebiasaan membuang sampah dengan ramah lingkungan merupakan langkah penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Namun, sampah sisa makanan dapat didaur ulang sendiri menjadi pupuk kompos.
Pupuk kompos merupakan pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik yang sudah mengalami proses pelapukan karena terjadi interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pembusuk yang bekerja di dalam bahan organik tersebut.
Baca Juga: Daftar Makanan Diet untuk Pemula, Perbaiki Metabolisme Tubuh Agar Berat Badan Cepat Turun
Bahan organik yang dimaksud pada pengertian kompos adalah rumput, jerami, sisa ranting dan dahan, kotoran hewan, bunga yang rontok, air kencing hewan ternak, serta bahan organik lainnya. Semua bahan organik tersebut akan mengalami pelapukan yang diakibatkan oleh mikroorganisme yang tumbuh subur pada lingkungan lembap dan basah.
Berikut ini beberapa sampah organik yang dapat diubah menjadi pupuk kompos:
- Sampah sisa makanan (sayur-sayuran hingga daging busuk)
- Kertas bekas maupun tisu yang sudah tak terpakai lagi
- Dedaunan serta rumput
- Potongan kayu
- Bumbu dapur kadaluarsa
- Bulu hewan yang rontok
- Debu dari belakang lemari es
- Kotoran hewan peliharaan.
Akan tetapi, tak semua sampah organik dapat dijadikan pupuk kompos. Berikut ini beberapa sampah organik yang tidak dapat dijadikan pupuk kompos:
- Tumbuhan yang terkenan penyakit
- Kertas kado metalik
- Boks minuman yang dilapisi bahan metal
- Kaca, besi, alumunium
- Boks kardus makanan bertekstur greasy (seperti boks pizza).
Baca Juga: Cara Membuang Sampah yang Benar Agar Tetap Ramah Lingkungan