kievskiy.org

Gejala Lupus yang Perlu Anda Waspadai dan Cara Mendiagnosisnya

Simpatisan melakukan aksi cap telapak tangan ketika mensosialisasi penyakit lupus di depan Gedung Agung, Yogyakarta.
Simpatisan melakukan aksi cap telapak tangan ketika mensosialisasi penyakit lupus di depan Gedung Agung, Yogyakarta. /ANTARA/Sigid Kurniawan

PIKIRAN RAKYAT - Lupus, atau lupus eritematosus sistemik (LES), adalah penyakit autoimun kronis yang dapat mempengaruhi berbagai organ dan jaringan dalam tubuh.

Gejala lupus dapat bervariasi antara individu, di antaranya bisa dilihat dari intensitas demam dan rasa lelah. Sementara diagnosa yang tepat memerlukan konsultasi dengan seorang profesional medis.

Berikut Pikiran-Rakyat.com ulas gejala lupus yang perlu diwaspadai:

  1. Rash Kulit: Sebagian besar orang dengan lupus mengalami ruam merah di wajah yang mirip sayap kupu-kupu di hidung dan pipi (ruam lupus). Ruam ini bisa muncul dan hilang secara tiba-tiba.
  2. Sakit Sendi: Arthritis atau nyeri sendi merupakan gejala umum lupus. Sendi biasanya bengkak, kaku, dan nyeri.
  3. Kelelahan: Kelelahan yang parah dan kronis adalah gejala umum lupus. Ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
  4. Demam: Demam ringan hingga sedang sering terjadi pada orang dengan lupus.
  5. Fotosensitivitas: Kulit menjadi sangat sensitif terhadap sinar matahari, dan paparan sinar matahari bisa memicu ruam atau gejala lainnya.
  6. Gangguan Ginjal: Lupus dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Gejala seperti peningkatan tekanan darah, pembengkakan pergelangan kaki, atau urin berdarah perlu diwaspadai.
  7. Masalah dengan Darah: Lupus dapat menyebabkan penurunan jumlah sel darah merah (anemia), sel darah putih, atau trombosit. Hal ini dapat menyebabkan mudah memar, infeksi, dan kelelahan.
  8. Gangguan Sistem Saraf: Lupus dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf, seperti kebingungan, kelemahan otot, dan kesulitan berbicara.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Suplemen Peninggi Badan untuk Anak dan Remaja

Cara Mendiagnosis Lupus

Mendiagnosis lupus bisa rumit karena gejalanya mirip dengan banyak kondisi lain. Proses diagnosis biasanya melibatkan langkah-langkah berikut:

  1. Riwayat Medis: Dokter akan mengambil riwayat medis lengkap Anda, termasuk gejala yang Anda alami.
  2. Pemeriksaan Fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda fisik lupus, seperti ruam kulit atau perubahan pada sendi.
  3. Pemeriksaan Darah: Tes darah khusus, seperti uji antinuklear (ANA) dan uji komplement, sering digunakan untuk membantu mendiagnosis lupus.
  4. Biopsi Kulit atau Ginjal: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan biopsi kulit atau ginjal untuk memastikan diagnosis.
  5. Pemeriksaan Lain: Pemeriksaan tambahan mungkin dilakukan untuk mengevaluasi kerusakan organ internal, seperti USG, CT scan, atau MRI.

Diagnosis lupus memerlukan kerja sama antara pasien dan dokter. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter yang berpengalaman dalam merawat penyakit autoimun. Pengobatan lupus biasanya melibatkan manajemen gejala dan pengobatan untuk mengendalikan reaksi autoimun. Jika memiliki gejala yang mencurigakan lupus, segera konsultasikan dengan dokter Anda.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat