kievskiy.org

Gibran Rakabuming Viral karena Salah Sebut Asam Sulfat Baik untuk Ibu Hamil: Apa Sebenarnya Asam Sulfat?

Ilustrasi ibu hamil.
Ilustrasi ibu hamil. /Pixabay/mvorocha

PIKIRAN RAKYAT - Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menjadi viral di media sosial setelah salah menyebut asam sulfat dalam konteks gizi ibu hamil. Sebenarnya, yang dimaksud oleh Wali Kota Solo tersebut adalah asam folat, suatu jenis vitamin B kompleks yang sangat penting bagi kesehatan ibu hamil.

Setelah kontroversi tersebut menyebar, Gibran kemudian mengoreksi kesalahannya satu hari kemudian. Dalam satu program yang diusungnya, putra Presiden RI Jokowi itu mencakup isu pengentasan stunting.

Lantas, apa sebenarnya asam sulfat?

Sulfat adalah garam yang terbentuk saat asam sulfat bereaksi dengan bahan kimia lain. Istilah ini mencakup dua bahan kimia utama berbasis sulfat sintetis, yaitu sodium lauryl sulfate (SLS) dan sodium laureth sulfate (SLES).

Bahan ini dihasilkan dari minyak bumi dan sumber tanaman seperti kelapa dan minyak sawit.

SLS dan SLES, yang umumnya ditemukan dalam produk pembersih dan perawatan pribadi seperti sampo sejak tahun 1930-an, memiliki kemampuan untuk menarik minyak dan air. Sifat ini memungkinkan mereka menempel pada air dan minyak/kotoran, membantu mengangkatnya dari rambut, kulit, dan permukaan lainnya. Keduanya berfungsi sebagai surfaktan atau zat yang mengurangi tegangan permukaan cairan seperti minyak dan air, mempermudah penyebarannya.

Namun, apakah sulfat aman?

Tidak ada bukti yang mengaitkan SLS dan SLES dengan kanker, infertilitas, kelainan perkembangan, atau penyakit serius lainnya. Meski begitu, kontroversi muncul terkait dampaknya terhadap kulit, rambut, dan lingkungan. Meskipun senyawa ini dapat menumpuk dalam tubuh jika digunakan dalam jangka waktu lama, jumlahnya biasanya minimal dan tidak menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Penggunaan produk yang mengandung SLS dan SLES dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata, mulut, dan paru-paru. Ini juga dapat menyebabkan rambut menjadi kusam, kering, dan rusak karena senyawa sulfat menghilangkan minyak alami pada rambut.

Dalam beberapa kasus, produk sulfat dapat menyebabkan reaksi alergi, terutama pada individu dengan kulit sensitif.

Di sisi lingkungan, senyawa sulfat, yang dibuat dari minyak sawit, dapat menyebabkan kerusakan hutan hujan tropis. Produk sulfat yang masuk ke saluran pembuangan juga dapat menjadi racun bagi hewan dan memiliki dampak negatif terhadap lingkungan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat