kievskiy.org

Cara Membuang Sampah Elektronik Dengan Benar, Jangan Cemari Lingkungan

Ilustrasi alat elektronik
Ilustrasi alat elektronik /Pixabay/jarmoluk

PIKIRAN RAKYAT - Benda elektronik sangat membantu kehidupan rumah tangga menjadi lebih mudah dan praktis. Biasanya alat elektronik memiliki usia pemakaian hingga 5-10 tahun tergantung perawatannya.

Ketika sudah tidak digunakan, biasanya orang-orang akan membuang sampah elektronik begitu saja. Padahal sampah elektronik mengandung racun dan tidak bisa dibuang sembarangan.

Akan tetapi, jangan khawatir, berikut ini beberapa tips membuang sampah elektronik agar tidak mencemari lingkungan:

Pisah Sampah Elektronik

Jangan mencampurkan sampah biasa dengan sampah elektronik saat membuangnya. Pasalnya, benda elektronik terbuat dari logam berat yang bisa mengeluarkan racun sehingga dapat mencemari lingkungan.

Penanganan sampah elektronik harus dilakukan secara khusus jadi tak bisa disamakan dengan sampah biasa.

Pisah Berdasarkan Toksisitas

Pilah sampah elektronik berdasarkan toksisitas saat membuangnya. Toksisitas merupakan tingkat merusaknya suatu zat jika dipaparkan terhadap organisme.

Toksisitas dapat mengacu pada dampak terhadap seluruh organisme, seperti hewan, bakteri, atau tumbuhan, dan efek terhadap substruktur organisme, seperti sel atau organ tubuh seperti hati.

Sampah elektronik yang beracun mengandung lithium, timbal, dan merkuri. Biasanya sampah elektronik yang beracun adalah baterai, bola lampu, dan kabel.

Berikan ke Tempat Daur Ulang

Setelah dipisah berdasarkan tingkat zat berbahayanya, sampah elektronik dapat diberikan ke tempat daur ulang terdekat. Sampah tersebut dapat dikelola dengan baik dan aman bagi lingkungan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat