kievskiy.org

Penyakit Ain: Sejarah, Penyebab, Ciri-Ciri, Pengobatan, dan Pencegahan

Ilustrasi sakit terkena ain.
Ilustrasi sakit terkena ain. /Pixabay/Peggy_Marco

PIKIRAN RAKYAT - Penyakit ain, yang dikenal dalam ajaran Islam sebagai penyakit yang berbahaya, telah menjadi fokus perhatian bagi umat Muslim sejak zaman dahulu.

Dalam ajaran Islam, penyakit ini dianggap serius karena dapat berdampak negatif pada kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Namun, apa sebenarnya penyakit ain itu?

Sejarah dan Pengertian Penyakit Ain

Dalam ajaran Islam, penyakit ain merujuk pada kondisi sakit yang muncul akibat pandangan iri atau dengki terhadap orang lain. Penyakit ini telah diakui dalam tradisi keagamaan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Sabda beliau yang menyatakan bahwa ain itu nyata menunjukkan pentingnya pengakuan terhadap penyakit ini dalam masyarakat Muslim.

Penyakit ain memiliki dua pengertian utama dalam tradisi Islam. Pertama, pandangan iri atau dengki dari orang yang memiliki tabiat buruk yang ingin mencelakai orang yang dipandangnya.

Kedua, pandangan kagum atau takjub dari orang yang tidak merasa dengki, tetapi kekaguman tersebut tidak disertai dengan berzikir kepada Allah.

Ain dari kata ‘aana–ya’iinu yang artinya: terkena sesuatu hal dari mata. Asalnya dari kekaguman orang yang melihat sesuatu, lalu diikuti oleh respons jiwa negatif, lalu jiwa tersebut menggunakan media pandangan mata untuk menyalurkan racunnya kepada yang dipandang tersebut." (Fatwa Al Lajnah Ad Daimah, 1/271).

Penyebab dan Bahaya Penyakit Ain

Penyebab penyakit ain mencakup perasaan dengki, perasaan kagum atau takjub yang berlebihan, perasaan sakit hati, perasaan terzalimi, dan pujian yang berlebihan. Penyakit ini dapat membahayakan seseorang dalam berbagai cara, termasuk menyebabkan sakit, kehilangan, rasa iri, dan bahkan kematian.

Ciri-Ciri Penyakit Ain

Adapun tanda terkena gangguan ain menurut Syaikh Abdul Azi As-Sadhan hafidzahullahu Ta’ala adalah:

  • Sakit kepala yang berpindah–pindah.
  • Wajah pucat.
  • Sering berkeringat dan buang air kecil.
  • Nafsu makan lemah.
  • Mati rasa.
  • Panas atau dingin di anggota badan.
  • Detak jantung yang cepat dan tidak beraturan.
  • Rasa sakit yang berpindah dari bawah punggung dan bahu.
  • Bersedih dan merasa sempit/sesak di dada.
  • Berkeringat di malam hari.
  • Perilaku/emosi berlebihan.
  • Ketakutan yang tidak wajar.
  • Sering bersendawa.
  • Menguap atau terengah–engah.
  • Menyendiri atau suka mengasingkan diri.
  • Diam atau malas bergerak.
  • Senang/ terlalu banyak tidur.
  • Adanya masalah kesehatan tertentu tanpa ada sebab–sebab medis yang diketahui.

Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Ain

Untuk mengobati penyakit ain, umat Muslim dianjurkan untuk melakukan ruqyah syar'iyyah, yaitu membaca doa-doa yang ditetapkan oleh Nabi Muhammad SAW. Selain itu, mandi menggunakan air bekas mandi atau air bekas wudhu dari orang yang menyebabkan ain juga merupakan praktik yang dianjurkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat