kievskiy.org

Penderita Maag, Waspadai Gorengan Saat Berbuka Puasa

Ilustrasi maag. Masih Andalkan Obat? Ini Resep Herbal dr. Zaidul Akbar untuk Atasi Penyakit Maag
Ilustrasi maag. Masih Andalkan Obat? Ini Resep Herbal dr. Zaidul Akbar untuk Atasi Penyakit Maag /Pexels/Andrea Piacquadio

PIKIRAN RAKYAT - Gorengan telah lama menjadi makanan favorit saat berbuka puasa bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun, bagi mereka yang memiliki riwayat nyeri ulu hati atau maag, konsumsi gorengan secara berlebihan perlu diwaspadai.

Dokter spesialis gizi klinik dari Universitas Hasanuddin Makassar, dr. A. Yasmin Syauki M.Sc Sp.GK (K), memberikan peringatan penting terkait konsumsi gorengan saat berbuka puasa. Menurutnya, bagi penderita nyeri ulu hati, disarankan untuk tidak mengonsumsi gorengan secara berlebihan.

"Sebaiknya hanya mengonsumsi satu paling banyak dua gorengan setelah minum air putih, sehingga asam lambung yang mulai diproduksi tidak berlebihan, terutama untuk yang menderita riwayat nyeri ulu hati," ungkap Yasmin. 

Menurut Yasmin, saat berbuka puasa, langkah pertama yang harus dilakukan adalah meminum air putih. Kondisi tubuh cenderung kekurangan cairan saat berpuasa, terutama jika berada di daerah yang panas.

Oleh karena itu, penting untuk memulai berbuka dengan minum air, baik itu air mineral maupun minuman manis, dengan takaran yang tidak berlebihan.

Saat berbuka, masyarakat sering kali mengonsumsi minuman manis seperti teh dan kudapan kue yang juga manis. Yasmin menyarankan agar konsumsi kudapan manis tersebut dibatasi, cukup satu atau dua kue saja, dan minum tidak lebih dari satu gelas ukuran sedang.

"Berbuka puasa dengan makanan dan minuman ringan bertujuan untuk segera mengembalikan kadar air dan gula darah yang turun. Namun, konsumsinya perlu dibatasi karena kita juga harus melengkapi asupan makanan berat yang dikonsumsi di malam hari," jelasnya.

Setelah berbuka, Yasmin menyarankan untuk segera melakukan aktivitas seperti shalat agar tidak terjadi kenaikan gula darah yang cepat. Makan malam yang dianjurkan adalah makanan yang mengandung zat gizi lengkap dengan porsi besar, termasuk karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan saat sahur, perlu mengonsumsi zat gizi lengkap namun dengan porsi yang sewajarnya.

"Ketika sudah berbuka puasa dan saat makan, sebaiknya mengonsumsi air putih lebih sering, dan pastikan untuk mencukupkan asupan zat gizi karbohidrat, protein, dan lemak," tambahnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat