kievskiy.org

7 Masjid Bersejarah di Medan, Cocok Dijadikan Tujuan Wisata Religi

Masjid Agung Medan.
Masjid Agung Medan. /Instagram/@masjidagungmedan

PIKIRAN RAKYAT - Ada banyak masjid bersejarah di Medan, Sumatra Utara. Masjid-masjid bersejarah itu punya bentuk bangunan yang unik. Beberapa di antaranya juga ditetapkan sebagai masjid tertua yang cocok menjadi destinasi wisata religi.

Masjid-masjid bersejarah di Medan menjadi saksi jejak perkembangan umat muslim dari beragam etnis di sana seperti Tionghoa, India, dan Timur Tengah. Walhasil, mereka yang tertarik berwisata akan lebih memperdalam pengetahuan religinya.

Berikut adalah daftar masjid bersejarah di Medan.

1. Masjid Al-Osmani atau Raya Labuhan

Masjid Al-Osmani berdiri sejak era Sultan Osman Perkasa Alam dari Kesultanan Deli pada tahun 1854 silam. Masjid itu berbentuk rumah panggung dengan bahan kayu dan berukuran 16x16 meter.

Masjid Al-Osmani tercatat mengalami tujuh kali renovasi atau pemugaran, tetapi arsitektur asli masih dipertahankan lewat ornamen Tiongkok pada pintu masjid, ukiran bangunan bernuansa India, dan ornamen lain yang bergaya Timur Tengah.

Masjid Al-Osmani berlokasi detail di JL Kol Yos Sudarso, Km. 19, 5, Labuhan, Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Kota Medan, Sumatera Utara. Merujuk lokasinya, masjid ini disebut Masjid Raya Labuhan Medan.

Masjid Al-Osmani memiliki lima makam penguasa dari Kesultanan Deli yang berada pada area pekarangannya, yakni Tuanku Panglima Pasutan (Raja Deli IV), Tuanku Panglima Gandar Wahid (Raja Deli V), Sultan Amaluddin Perkasa Alam (Raja Deli VI), Sultan Osman Perkasa Alam, dan Sultan Mahmud Perkasa Alam.

2. Masjid Lama Gang Bengkok

Masjid Lama Gang Bengkok berdiri sejak tahun 1874 silam dengan corak dan ornamen yang menunjukkan Kota Medan berjuluk Kota Multi-etnis. Pasalnya, atap masjid ini tidak menyerupai kubah melainkan lebih mirip kelenteng khas Tionghoa.

Penamaan Gang Bengkok berawal dari gang berbentuk bengkok di depan masjid. Masjid ini merupakan hasil tanah wakaf dari Datuk Kesawan Haji Muhammad Ali, dengan pendanaan pembangunan awal ditanggung oleh seorang saudagar Tionghoa bernama Tjong A Fie.

Untuk arsitekturnya, bangunan Masjid Lama Gang Bengkok memiliki perpaduan dari berbagai budaya, sebagaimana terlihat pada ornamen warna kuning dan hijau khas Melayu, atap khas Tiongkok, dan gapura serta mimbar khas Timur Tengah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat