kievskiy.org

Menyeimbangkan Kesehatan Jiwa Raga

Salah satu kegiatan dalam Active Wellness Retreat (AWR) 2024 di The Gaia Hotel Bandung pada 9-12 Mei 2024
Salah satu kegiatan dalam Active Wellness Retreat (AWR) 2024 di The Gaia Hotel Bandung pada 9-12 Mei 2024 /Endah Asih PR

PIKIRAN RAKYAT-Aktivitas masyarakat modern yang kian disibukkan oleh berbagai macam aktivitas, seringkali membuat jauh atau bahkan lupa dengan tiga pilar utama yang menentukan kualitas hidup seseorang: aktivitas fisik, nutrisi, dan istirahat. 

Rutinitas bahkan membuat seseorang tak menyadarinya, memilih untuk mengacuhkannya, atau bahkan tidak memiliki hak “istimewa” untuk mengakses ketiganya secara bersamaan. Tak heran, isu mengenai kesehatan holistik (holistic wellness) hanya bisa menyentuh sebagian kalangan di Indonesia. 

Apa yang dirasakan dalam Active Wellness Retreat (AWR) 2024 di The Gaia Hotel Bandung pada 9-12 Mei 2024, mampu menjamah ketiganya lewat pendekatan berbeda. Selama empat hari, seluruh peserta diajak untuk sedikit “menarik” diri dari aktivitas perkotaan yang hectic dan kesibukan pekerjaan, untuk bergabung dalam retreat yang diharapkan bisa menyeimbangkan kesehatan jiwa dan raga. 

Di hari pertama, seluruh peserta melakukan pengetesan inBody untuk menganalisis komposisi tubuh yang memberikan rincian berat badan mengenai otot, lemak, dan cairan. Setelah itu, nutrisionis memberikan menu-menu makanan sehat dengan total rata-rata 2.200 kcal per hari sebagai asupan makanan. Peserta juga bebas menentukan aktivitas fisik di pagi dan malam hari sesuai keinginan dan kemampuan, dengan pilihan aktivitas ringan, sedang, dan tinggi. 

Pakar Nutrisi Olahraga Emilia E. Achmadi mengatakan, banyak orang yang kebingungan memulai dari mana, saat ingin mengubah gaya hidup yang lebih sehat. Upaya pertama yang bisa dilakukan, adalah dengan mengukur komposisi tubuh, agar bisa lebih mengenali tubuh kita sendiri. 

“Kalau kita sudah mengerti kondisinya, dan mengerti barrier-nya, kita bisa menuju apa yang kita inginkan sebagai goals,” kata Emilia, ketika ditemui di sela-sela acara pada Jumat (10/5/2024). 

Disebutkan Emilia, kita mutlak harus mulai menerapkan gaya hidup yang lebih sehat, mengingat kualitas lingkungan di sekitar kita semakin dipenuhi dengan polusi dan paparan microbial exposure. Tiga hal yang menjadi kunci, yakni melakukan aktivitas fisik secara reguler, makan dengan nutrisi yang cukup, serta mendapatkan waktu tidur yang cukup. 

“Karena kesibukan, banyak hal yang akhirnya dinormalisasi dari manusia modern. Bukan berarti kita tidak bisa makan apa saja yang kita mau, hanya memang kita lebih baik makan sesuai dengan apa yang tubuh kita butuhkan,” ucapnya. 

Emilia melanjutkan, banyak pula orang yang terjebak pada emotional eating, alih-alih functional eating. Emotional eating merujuk pada perilaku mengkonsumsi makanan sebagai respons terhadap perasaan, bukan karena rasa lapar fisik. Sedangkan functional eating adalah perilaku mengonsumsi makanan yang terdiri dari bahan makanan alami untuk meningkatkan nilai gizinya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat