kievskiy.org

Panduan Lengkap: Cara Menghindari Bromat dalam Makanan Sehari-hari

Ilustrasi roti.
Ilustrasi roti. /Freepik/jcomp.

DISCLAIMER: Artikel ini hanya dimaksudkan sebagai informasi umum dan tidak membahas kondisi individu. Informasi ini bukan pengganti saran atau bantuan profesional dan tidak boleh diandalkan untuk membuat keputusan apa pun. Anda tetap perlu mengikuti anjuran dokter.

PIKIRAN RAKYAT – Bromat, khususnya kalium bromat, adalah bahan kimia yang sering digunakan dalam industri makanan, terutama dalam produksi roti dan produk tepung. Kalium bromat adalah oksidator kuat yang membantu memperbaiki kualitas tepung dan membuat adonan roti mengembang lebih baik.

Akan tetapi, penggunaannya telah menimbulkan kekhawatiran kesehatan karena potensi karsinogeniknya atau zat yang berpotensi menyebabkan kanker. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara menghindari bromat dalam makanan sehari-hari. Berikut adalah panduan lengkap yang dapat membantu Anda menjaga kesehatan keluarga dari bahaya bromat.

Apa Itu Bromat?

Kalium bromat adalah bahan kimia yang ditambahkan ke tepung dan produk roti untuk meningkatkan elastisitas dan volume adonan. Di Indonesia, Kalium Bromat menjadi salah satu bahan tambahan pangan yang penggunaannya telah resmi dilarang menurut PP Menkes RI Nomor 1168/Menkes/Per.X/1999.

Selain Indonesia, banyak negara termasuk negara-negara di Uni Eropa, Kanada, dan Brasil, telah melarang penggunaannya. Namun, beberapa negara masih mengizinkan penggunaan kalium bromat dalam produksi makanan, termasuk Amerika Serikat.

Mengapa Harus Menghindari Bromat?

Paparan bromat melalui konsumsi makanan yang mengandung bahan ini dapat meningkatkan risiko kanker. Menghindari bromat dalam makanan sehari-hari adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang. Selain itu, memilih makanan yang bebas dari bahan kimia berbahaya juga berarti memilih makanan yang lebih alami dan seringkali lebih bernutrisi.

Sebenarnya, kalium bromat tidak bersifat karsinogen atau menyebabkan kanker, tetapi penggunaannya yang terlalu banyak jika ditambahkan pada adonan roti atau proses pemanggangan yang kurang lama dan pemanggangan pada temperatur yang kurang tinggi akan menyebabkan residu kalium bromat tertinggal pada roti. Hal itu yang yang membuat bahaya jika dikonsumsi.

Ahli Hidrogeologi-Geomedis di Pusat Riset Sumber Daya Geologi, BRIN, Dr. Rizka Mariabe mengatakan, beberapa pendapat menyebutkan bahwa akumulasi bromat dalam tubuh begitu membahayakan. Efek karsinogenik (pemicu kanker) hasil mengonsumsi bromat bisa mulai terasa atau teramati setelah 10 hingga 20 tahun konsumsi.

"Namun kondisi ini tergantung pada kadar bromat yang ada dan (kondisi) kesehatan penggunanya," kata dia, menegaskan ada faktor individu yang memengaruhi efek dari bromat kepada Pikiran-Rakyat.com, Selasa, 28 Mei 2024.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat