kievskiy.org

Warga Inggris Dilarang Pergi ke Negara-negara Uni Eropa Mulai 1 Januari 2021

Warga Inggris tak lagi bebas bepergian ke negara-negara Uni Eropa sebagai dampak Brexit
Warga Inggris tak lagi bebas bepergian ke negara-negara Uni Eropa sebagai dampak Brexit /Pixabay/Stux


PIKIRAN RAKYAT - Warga Inggris tidak lagi dapat dengan bebas bepergian ke negara-negara Uni Eropa karena aturan keamanan Covid-19. Ini terjadi setelah Inggris keluar dari blok Uni Eropa (Brexit) pada 1 Januari 2021.

Menurut laporan Financial Times, larangan tersebut akan mulai berlaku karena aturan keamanan pandemi Covid-19 yang mengizinkan perjalanan gratis di dalam Uni Eropa akan berhenti berlaku untuk Inggris setelah berakhirnya periode transisi Brexit.

Komisi Eropa mengatakan Hungaria dan Kroasia tidak termasuk dalam daftar tersebut serta delapan negara non-UE, seperti Singapura, Australia dan Selandia Baru,  ditempatkan dalam daftar negara ketiga yang aman.

Baca Juga: Vaksin Pfizer Disetujui di Inggris, Wanita Berusia 90 Tahun Jadi Pasien Pertama yang Terima Suntikan

"Kami tidak dapat mengomentari keputusan yang dapat diambil oleh negara bagian lain mengenai masalah kesehatan masyarakat," kata seorang juru bicara Pemerintah Inggris menanggapi laporan tersebut, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari Sputnik News.

"Kami mengambil pendekatan ilmiah berbasis risiko untuk langkah-langkah kesehatan di perbatasan, dan tentu saja demi kepentingan semua negara untuk memungkinkan perjalanan internasional yang aman saat kami keluar dari pandemi," tambah pemerintah Inggris.

Wisatawan dari Inggris akan tetap diizinkan untuk mengunjungi blok Uni Eropa setelah 31 Desember 2020 dengan pengecualian tertentu, termasuk untuk diplomat, alasan keluarga yang penting, dan beberapa pekerja negara ketiga yang berkualifikasi tinggi.

Baca Juga: Susul Inggris dan Bahrain, Brazil Berencana Borong 70 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Pfizer

Sementara, warga negara Eropa yang tinggal di Inggris Raya akan terus diizinkan masuk , serta warga Inggris yang tinggal di Uni Eropa.

Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen sepakat bahwa 'keputusan tegas' tentang masa depan pembicaraan Brexit harus diambil pada akhir pekan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat