kievskiy.org

Gus Miftah dan Retno Marsudi Bicara Soal Diplomasi Kala Pandemi dan Nakes Perempuan

Gus Miftah dan Menlu Retno Marsudi.
Gus Miftah dan Menlu Retno Marsudi. /Dok. iNews

PIKIRAN RAKYAT - Di masa pandemi, diplomasi ala Kartini yang inspiratif dan tak mengenal henti adalah kunci. 

Dalam berbagai forum internasional, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengusung diplomasi perdamaian dan kemanusiaan, termasuk di masa pandemi Covid-19. 

Retno Marsudi menegaskan bahwa kegagalan diplomat apabila terjadinya perang. 

 Baca Juga: PSBB 2020 Lahirkan Ratusan Ribu Pengangguran Baru Jawa Barat, Buruh: PPKM 2021 Lebih Longgar

"Tugas diplomat itu adalah berusaha untuk menjadikan situasi seburuk apapun menjadi lebih baik. Seperti berusaha untuk menjembatani agar tidak terjadi perang," ungkap Retno Marsudi dalam program “Ngobrol Bareng Gus Miftah di stasiun televisi iNews”, Jumat, 8 Januari 2021. 

Menurut Retno Marsudi, jika konflik terjadi maka tidak hanya akan merusak lingkungan, tapi juga berpengaruh pada moral masyarakat terdampak.

Retno Marsudi menganggap perempuan perlu terus diberdayakan, termasuk di tengah pandemi. 

 Baca Juga: Dokter Dirga Sakti Rambe: Demam karena Vaksinasi Itu Wajar, Tidak Perlu Khawatir

Saat ini, kata Retno Marsudi, sekitar 70 persen tenaga medis seluruh dunia adalah perempuan. 

"Di tengah pandemi, perempuan berada di garda terdepan dalam penanganan pasien," ujar Retno Marsudi. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat