kievskiy.org

Meski Tengah Digugat di WTO, Indonesia Tawarkan Kerja Sama Komoditas Lain dengan Uni Eropa

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi./
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi./ /Humas Kemendag Humas Kemendag

PIKIRAN RAKYAT - Isu perdagangan internasional menjadi perhatian publik.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia resmi membuat larangan ekspor bijih nikel ke Eropa.

Adapun alasan larangan ekspor dilakukan lantaran Indonesia tengah bersiap untuk menyiapkan bahan baku nikel untuk kebutuhan mobil listrik.

Baca Juga: Cerita Pernikahan Era Pendemi Covid-19, Momen Teraneh yang Dirasakan Generasi Muda

Kebijakan larangan ekspor nikel tersebut kemudian ditentang oleh Uni Eropa.

Uni Eropa pun mengajukan gugatan ke perdagangan internasional WTO.

Meski saat ini tengah berseteru dengan Uni Eropa di WTO, Indonesia tetap mengajak Uni Eropa berkolaborasi mengembangkan komoditas lainnya seperti minyak nabati dan besi baja.

Baca Juga: Sempat Dinobatkan Sebagai Sungai Terkotor, Indeks Cemar Sungai Citarum Perlahan Menurun

"Ini era kolaborasi. Indonesia sebenarnya oke kalau bersaing. Kalau kita sandingkan, minyak kelapa sawit dengan minyak nabati Eropa, maka sulit dibandingkan," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.

Lutfi menanggapi keputusan Uni Eropa untuk melanjutkan keberatan mereka soal pembatasan ekspor bijih nikel menjadi sengketa pada Dispute Settlement Body WTO.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat