kievskiy.org

Sebut Negara Barat Bertanggung Jawab Atas Kudeta Militer Myanmar, Menlu Filipina Tak Sudi Dengarkan AS

Menlu Filipina berharap Aung San Suu Kyi segera dibebaskan.
Menlu Filipina berharap Aung San Suu Kyi segera dibebaskan. /Kolase tangkap layar YouTube DFA Philippines dan Franck Robichon/Pool via Reuters Kolase tangkap layar YouTube DFA Philippines dan Franck Robichon/Pool via Reuters

PIKIRAN RAKYAT – Kudeta Militer yang terjadi di Myanmar pada Senin, 1 Februari 2021 masih menjadi sorotan masyarakat di selururh dunia.

Penangkapan pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi, Presiden Myanmar Win Myint telah ditunggangi oleh angkatan militer Myanmar.

Angkatan militer Myanmar menuding partai Aung San Suu Kyi National League for Democracy (NLD) telah melakukan kecurangan dalam pemilu November 2020.

Baca Juga: Perketat PPKM Skala Mikro di RW Zona Merah, Ganjil-Genap Berlaku di Kota Bogor

Usai berhasil melakukan kudeta, angakatan militer di bawah kepemimpinan Jenderal Min Aung Hlaing menyatakan akan memegang kendali pemerintahan selama satu tahun.

Penangkapan Suu Kyi dan beberapa pemimpin Myanmar ini langsung mendapat kecaman dari berbagai pihak, salah satunya dari Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin Jr.

Locsin mengatakan bahwa negara-negara barat hausnya bertanggung jawab atas kekacauan yang terjadi di Myanmar tersebut.

Baca Juga: Guru Besar UPI Menilai Sejak Awal Sekolah Tidak Boleh Melarang dan Mewajibkan Atribut Keagamaan

Ia menyatakan bahwa reputasi Suu Kyi yang telag digulingkan militer harus dikembalikan seperti sedia kala.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat