kievskiy.org

Kudeta Militer di Myanmar Berujung Aksi Protes, Indonesia Dinilai Bisa Atasi Konflik

Ilustrasi aksi unjuk rasa pascakudeta di Myanmar./
Ilustrasi aksi unjuk rasa pascakudeta di Myanmar./ /Reuters/SHWE PAW MYA TIN Reuters/SHWE PAW MYA TIN

PIKIRAN RAKYAT - Usai aksi kudeta oleh militer, Myanmar kini dilanda gejolak baru.

Sebelumnya, pemerintah militer Myanmar melakukan pemblokiran internet di negara itu.

Myanmar juga mulai dilanda aksi protes menentang kudeta militer yang kian meluas di negara itu.

Baca Juga: Aung San Suu Kyi Dikudeta Militer, AICHR Desak Myanmar Patuhi Prinsip Demokrasi ASEAN

Para ahli dan aktivis mengatakan kudeta di Myanmar akan memiliki dampak terhadap situasi keamanan di ASEAN.

Pakar Asia Tenggara dari Flinders University, Australia, Priyambudi Sulistyanto mengatakan jika krisis di Myanmar dibiarkan berlarut, maka kondisi ini bisa mengguncang stabilitas di ASEAN.

Gangguan stabilitas itu, menurutnya seperti kembali terjadinya krisis Rohingya atau kaburnya warga Myanmar ke luar negeri seperti terjadi saat krisis politik pada 1988.

Baca Juga: Kondisi Politik Kian Memprihatinkan Pascakudeta, Indonesia-Malaysia Nilai Myanmar Alami Kemunduran Demokrasi

"Masalah minoritas masih tidak selesai sampai sekarang seperti Rohingya, Kachin, Karen, dan lain sebagainya. Ini juga mewarisi masalah yang tidak selesai saat zamannya Aung San Suu Kyi," kata Priyambudi seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.

Priyambudi mengharapkan bisa proaktif dalam menyelesaikan krisis ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat