PIKIRAN RAKYAT - Peran China dalam pembuatan vaksin Covid-19 dan memenuhi permintaan beberapa negara disebut membuka jalan bagi China dekat dengan negara lain.
Seorang pengamat yang berbasis di Inggris, Profesor Steve Tsang, menyebut diplomasi vaksin yang sedang dipraktikkan China memungkinkan negari tirai bambu itu memperluas pengaruhnya di seluruh dunia.
Pernyataan itu diungkap ke publik setelah Beijing dikabarkan mendonasikan 200.000 dosis vaksin Covid-19 ke Guinea.
Baca Juga: Pertanyakan Indeks Persepsi Korupsi Menurun, Febri Diansyah: Kita Ngapain Sih Sebenarnya?
“China mempraktikan ‘diplomasi vaksin’ terutama untuk memperkuat kekuatan lunaknya dan mendapatkan dukungan yang lebih luas dari negara-negara yang kurang mampu dan tidak dapat memperoleh vaksin dari salah satu produsen vaksin Barat,” ujar Steve, sebagaimana Pikiran-Rakyat.com kutip dari Express.
Sang profesor mengatakan bahwa Xi Jinping bertekad untuk membuat China terlihat kaya, lebih kuat, agar dikagumi masyarakat China maupun internasional.
Pertentangan tentang vaksin di Barat dimanfaatkan China untuk membentuk citra yang baik di kancah dunia.
Baca Juga: Limbah Medis Covid-19 Capai 138 Ton per Hari, Ombusman Minta KLHK Evaluasi Aturan
“Pertengkaran tentang vaksin dan kekurangan vaksin di negara demokrasi Barat memberikan kesempatan emas untuk bertindakdan menunjukkan kekuatan China dengan menyediakan vaksinnya sendiri untuk negara-negara yang tidak bisa mendapatkannya,” kata Steve.