PIKIRAN RAKYAT - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan soal pembebasan Senat terhadap Donald Trump merupakan pertanda demokrasi rapuh.
"Babak menyedihkan dalam sejarah kita ini mengingatkan kita bahwa demokrasi itu rapuh," kata Biden dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan beberapa jam setelah Senat gagal menghukum Trump, seperti dikutip dari Reuters, Senin, 15 Februari 2021.
Biden mencatat 57 senator termasuk 7 Republikan memilih untuk menyatakan Trump bersalah.
“Meskipun pemungutan suara akhir tidak menghasilkan vonis, substansi dakwaan tidak dalam sengketa. Bahkan mereka yang menentang hukuman, seperti Pemimpin Minoritas Senat (Mitch) McConnell, percaya Donald Trump bersalah atas 'kelalaian yang memalukan' dan 'bertanggung jawab secara praktis dan moral untuk memprovokasi' kekerasan yang terjadi di Capitol," ujar Biden menambahkan.
Baca Juga: Joe Biden Tak Mau Bantu, Arab Saudi Ngotot Ikut Perang Yaman meski Picu Krisis Kemanusiaan
Presiden AS ke-46 itu juga mengatakan dia sedang memikirkan petugas Polisi Capitol Brian Sicknick, yang terbunuh selama pengepungan Capitol pada 6 Januari 2021.
Biden menekankan kekerasan dan ekstremisme harus terus diwaspadai di Amerika Serikat.
"Kita harus selalu waspada. Kekerasan dan ekstrimisme tidak memiliki tempat di Amerika. Dan kita masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai orang Amerika, dan terutama sebagai pemimpin, untuk membela kebenaran dan mengalahkan kebohongan,” ujarnya.
Presiden AS dari Demokrat itu juga mengatakan tugas yang ada saat ini adalah mengakhiri perang tidak beradab dan menyembuhkan jiwa bangsa.