kievskiy.org

Joe Biden Tak Mau Bantu, Arab Saudi Ngotot Ikut Perang Yaman meski Picu Krisis Kemanusiaan

Bendera Arab Saudi. AS berjanji akan melindungi AS dari serangan.
Bendera Arab Saudi. AS berjanji akan melindungi AS dari serangan. /Pixabay/Chickenonline Pixabay/Chickenonline

PIKIRAN RAKYAT - Kerajaan Arab Saudi bersikeras memerangi kelompok Houthi di Yaman. Padahal, aksi yang memicu Perang Yaman itu telah dikecam oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Pasalnya, Perang Yaman menimbulkan krisis kemanusiaan yang begitu besar. Konflik Houthi-Pemerintah Yaman yang disponsori Kerajaan Arab Saudi tersebut menyebabkan jutaan anak mati kelaparan.

Kendati demikian, Kerajaan Arab Saudi menyatakan tetap akan terus terlibat dalam Perang Yaman. Mereka menganggap kelompok Houthi yang didukung Iran sebagai 'organisasi teroris' yang mengancam eksistensi Yaman dan Arab Saudi.

 

Ketegasan sikap itu diungkapkan oleh Duta Besar Permanen Kerajaan Arab Saudi untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Baca Juga: Daftar Lengkap HP dengan Jaringan 5G Terbaru Tahun 2021

Baca Juga: Ketegangan di Laut Natuna Utara, Filipina dan China Saling Lempar Ancaman 'Perang' di Perairan

Tak ada tanggapan resmi lain dari Arab Saudi terkait sikap AS yang tak ingin lagi memerangi kelompok Houthi di Yaman. AS mencabut label 'teroris' yang selama ini disematkan pada Houthi mulai Selasa 16 Februari 2021 besok.

Berdasarkan pernyataan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Jumat 12 Februari 2021, takkan ada lagi dukungan persenjataan kepada Arab Saudi di Perang Yaman.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat