kievskiy.org

Netizen Arab Saudi Mulai Berani Kritik Kerajaan, Merasa Menderita karena MBS Suka Hamburkan Uang

Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud dan Pangeran Mohammed bin Salman dari Kerajaan Arab Saudi tangkap ulama dan vonis 4 tahun penjara karena kunjungi pameran buku.
Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud dan Pangeran Mohammed bin Salman dari Kerajaan Arab Saudi tangkap ulama dan vonis 4 tahun penjara karena kunjungi pameran buku. /Instagram.com/@special_royals Instagram.com/@special_royals

PIKIRAN RAKYAT - Netizen Arab Saudi kini berani mengungkapkan perasaannya dan mengkritik pemerintah Kerajaan Arab Saudi di media sosial.

Baru-baru ini, mereka memprotes gangguan pembayaran upah dan kenaikan harga yang mulai terasa oleh warga Kerajaan Arab Saudi.

Netizen Arab Saudi menggunakan tagar 'Upah Tidak Cukup' untuk mengkritik kebijakan Kerajaan Arab Saudi di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: [UPDATE] Virus Corona di Indonesia per 9 Februari 2021, Pasien Sembuh Kembali Anjlok dan Kasus Kematian Naik

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Middle East Monitor, tagar 'Upah Tidak Cukup' sebenarnya pertama kali dimunculkan netizen Arab Saudi pada 2013.

Kala itu, warga Arab Saudi tak lagi takut untuk bersuara mengkritik kebijakan ekonomi dan luar negeri yang rezim Kerajaan.

Mereka menganggap pemerintah Kerajaan Arab Saudi terlalu menghambur-hamburkan anggaran negara.

Baca Juga: Singapura Usir Warga Malaysia Pendukung ISIS yang Siap Angkat Senjata Pergi ke Suriah

Warga Arab Saudi mendeskripsikan rezim kerajaan sebagai 'pemakan kekayaan negara yang menyia-yiakannya untuk hiburan, kekonyolan, barang mewah, dan perang yang arogan'.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat