PIKIRAN RAKYAT - Netizen Arab Saudi kini berani mengungkapkan perasaannya dan mengkritik pemerintah Kerajaan Arab Saudi di media sosial.
Baru-baru ini, mereka memprotes gangguan pembayaran upah dan kenaikan harga yang mulai terasa oleh warga Kerajaan Arab Saudi.
Netizen Arab Saudi menggunakan tagar 'Upah Tidak Cukup' untuk mengkritik kebijakan Kerajaan Arab Saudi di tengah pandemi Covid-19.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Middle East Monitor, tagar 'Upah Tidak Cukup' sebenarnya pertama kali dimunculkan netizen Arab Saudi pada 2013.
Kala itu, warga Arab Saudi tak lagi takut untuk bersuara mengkritik kebijakan ekonomi dan luar negeri yang rezim Kerajaan.
Mereka menganggap pemerintah Kerajaan Arab Saudi terlalu menghambur-hamburkan anggaran negara.
Baca Juga: Singapura Usir Warga Malaysia Pendukung ISIS yang Siap Angkat Senjata Pergi ke Suriah
Warga Arab Saudi mendeskripsikan rezim kerajaan sebagai 'pemakan kekayaan negara yang menyia-yiakannya untuk hiburan, kekonyolan, barang mewah, dan perang yang arogan'.