PIKIRAN RAKYAT – Militer Korea Selata menemukan pihaknya berada di zona panas lagi, usai penangkapan seorang warga Korea Utara, yang berenang melintasi perbatasan maritim timur tanpa terdeteksi, Selasa, 17 Februari 2021.
Memperburuk situasi bagi otoritas militer, penyeberangan perbatasan terbaru terjadi di yurisdiksi unit Angkatan Darat garis depan yang sama-sama gagal dalam mendeteksi dua infiltrasi sebelumnya.
Satu kasus terjadi pada November lalu, dan kasus lainnya terjadi pada 2012, yang kemudian mendorong para pejabat militer bersumpah untuk menjaga keamanan perbatasan Korea Selatan.
Kepala Staf Gabungan (JCS) mengumumkan, Selasa, bahwa warga Korea Utara ditangkap di Garis Kontrol Sipil (CCL) di kota perbatasan timur Goseong, Provinsi Gangwon, pada hari itu juga.
CCL adalah zona penyangga dari Zona Demiliterisasi, pihak JCS juga menambahkan bahwa warga Korea Utara itu kemungkinan berenang ke selatan dekat Unification Observatory, dan melewati terowongan drainase yang terletak di bagian bawah pagar besi di perbatasan antar-Korea.
Meskipun kamera pengintai melihat Korea Utara beberapa kali setelah ia tiba di darat, militer gagal mengambil tindakan yang tepat, sementara itu terowongan drainase juga tidak dilengkapi dengan baik untuk mencegah infiltrasi.
Pria Korea Utara itu akhirnya ditahan setelah pengejaran selama tiga jam, setelah ia pertama kali terlihat oleh kamera pengintai di sebuah pos pemeriksaan.
Baca Juga: Pemkot Bogor Usulkan Anggaran Pembangunan Infrastruktur, Bappeda: Tidak Semua Mampu Ditanggung