kievskiy.org

Xi Jinping Minta Militer China Bersiap Perang: Tak Stabil dan Tak Pasti

Presiden China Xi Jinping meninjau armada Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China di Laut China Selatan.
Presiden China Xi Jinping meninjau armada Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China di Laut China Selatan. / Li Gang / Xinhua via AP


PIKIRAN RAKYAT - Ketegangan antara Amerika Serikat dan China semakin tinggi dalam beberapa tahun terakhir. AS juga berulang kali menantang klaim maritim China di Laut Natuna Utara dan menuduh Beijing memberlakukan undang-undang yang kejam di Hong Kong.

Pada Selasa, 9 Maret 2021, Presiden China Xi Jinping mengatakan militer perlu 'bersiap' di tengah situasi keamanan yang 'tidak stabil' dengan negara lain.

"Situasi keamanan negara kita saat ini sebagian besar tidak stabil dan tidak pasti," kata Xi Jinping selama diskusi panel yang dihadiri oleh perwakilan militer China, seperti dilaporkan South China Morning Post, dikutip dari Sputnik News, Rabu, 10 Maret 2021.

Baca Juga: Terlibat Kasus Djoko Tjadra, Brigjen Prasetijo Terima Putusan Vonis 3,5 Tahun Penjara

Baca Juga: Juventus vs Porto di Liga Champions: Juve Gugur, Harapan Pavel Nedved Hancur

“Seluruh militer harus mengkoordinasikan hubungan antara peningkatan kapasitas dan kesiapan tempur, bersiap untuk menanggapi berbagai situasi yang kompleks dan sulit di setiap saat, tegas menjaga kedaulatan nasional, kepentingan keamanan dan pembangunan, dan memberikan dukungan yang kuat untuk pembangunan komprehensif negara sosialis modern,” ujarnya.

Pernyataan terbaru presiden China itu muncul setelah Menteri Pertahanan Jenderal Wei Fenghe pada Sabtu menyerukan militernya untuk meningkatkan kesiapan tempurnya.

Weng Fenghe mencatat bahwa keamanan nasional China telah "memasuki fase berisiko tinggi".

"Kita menghadapi tugas-tugas yang meningkat dalam pertahanan nasional dan kita harus secara komprehensif meningkatkan pelatihan militer dan kesiapan untuk berperang sehingga dapat meningkatkan kemampuan strategis kita untuk mengalahkan musuh yang kuat," kata Wei.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi meminta Presiden AS Joe Biden untuk membalikkan kebijakan dari mantan pemerintahan Trump di Taiwan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat