PIKIRAN RAKYAT – Belakangan, salah satu perusahaan perabot rumah tangga terbesar di dunia, IKEA menjadi sorotan lantaran dituduh melakukan tindakan spionase alias memata-matai pelanggan hingga karyawan.
Tahun 2012 lalu, serikat pekerja menuduh IKEA telah mengumpulkan data dengan cara curang. Tujuh tahun kemudian, laporan aksi 'mata-mata' IKEA itu mencuat kembali.
Anak perusahaan IKEA di Prancis dan beberapa mantan eksekutifnya akhirnya diadili pada Senin 22 Maret 2021, atas tuduhan memata-matai karyawan dan pelanggan.
Serikat pekerja menyebut IKEA mengumpulkan data pribadi dengan secara ilegal dan melakukan pengungkapan informasi pribadi yang tidak sah menurut hukum di Prancis.
Baca Juga: Dilirik Tim Raksasa, Erling Haaland Beri Kode soal Masa Depan di Dortmund
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Belum Usai, Jusuf Kalla Tegaskan Masjid Boleh Dibuka Selama Bulan Ramadhan 1442 H
Serikat pekerja itu secara khusus menuding IKEA Prancis sengaja membeli akses ke berkas-berkas polisi yang memiliki informasi pribadi dari sasaran-sasaran mereka.
Kendati demikian, IKEA Prancis menyangkal tuduhan tersebut. Mereka mengaku tidak memata-matai siapa pun.
Anehnya, perusahaan yang berbasis di Swedia itu malah memecat empat eksekutif IKEA Prancis setelah jaksa Prancis membuka kembali penyelidikan kriminal pada 2012 silam.