kievskiy.org

Dunia Murka, Lebih dari 40 Anak Tewas di Tangan Junta Militer Myanmar

Sebanyak 44 anak-anak tewas di tangan junta Myanmar.
Sebanyak 44 anak-anak tewas di tangan junta Myanmar. /Reuters/Soe Zeya Tun Reuters/Soe Zeya Tun


PIKIRAN RAKYAT - Junta militer Myanmar menghadapi kecaman dunia internasional setelah lebih dari 40 anak-anak tewas sejak kudeta pemerintah sipil pada 1 Februari 2021 lalu.

Menurut laporan Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), secara total terdapat 543 warga sipil, termasuk 44 anak-anak tewas.

Untuk membubarkan massa demonstran antikudeta, Junta Myanmar menggunakan gas air mata, peluru karet, dan peluru tajam. Ada sekitar 2.700 orang yang ditahan aparat keamanan.

Baca Juga: Honda Umumkan Harga City Hatchback RS, Tersedia Enam Pilihan Warna Dijual Mulai Rp289 Juta

Baca Juga: 4 Saksi Diperiksa, KPK Ungkap Nilai Suap yang Diterima Nurdin Abdullah

Organisasi Save the Children menyebutkan jumlah kematian anak-anak meningkat lebih dari dua kali lipat dalam 12 hari terakhir.

"Kami terkejut bahwa anak-anak terus menjadi sasaran serangan fatal ini, meskipun ada seruan berulang kali untuk melindungi anak-anak dari bahaya," kata Save The Children dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP, Sabtu, 3 April 2021.

"Sangat mengerikan bahwa beberapa dari anak-anak ini dilaporkan dibunuh di rumah, di mana mereka seharusnya aman dari bahaya," tambah mereka.

Aparat keamanan Myanmar melakukan banyak penangkapan dan menggerebek orang yang dicurigai mendukung demonstrasi atau mendukung gerakan menghentikan militer menjalankan negara.

Human Rights Watch menyebutkan junta militer 'secara paksa menghilangkan' nyawa ratusan orang, dan menolak untuk mengkonfirmasi lokasi mereka atau mengizinkan akses ke pengacara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat