kievskiy.org

Duta PBB Myanmar: Situasi Semakin Buruk, Pertumpahan Darah Sudah Dekat

Para pengunjuk rasa Myanmar.
Para pengunjuk rasa Myanmar. /Reuters via REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Christine Schraner Burgener, duta PBB untuk Myanmar, meminta Dewan Kemanan PBB segera mengintervensi konflik antara junta militer dan demonstran di Myanmar.

Myanmar masih bergejolak sejak militer mengudeta kepemimpinan Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021, setelah partainya dituduh curang dalam pemilihan umum yang digelar pada bulan November 2020.

Dikutip Pikiran-rakyat.com (PR) dari The Guardian pada 31 Maret 2021, lebih dari 520 orang tewas sejak demonstrasi menentang kudeta dilangsungkan.

Mayoritas tewas akibat eskalasi konflik dengan militer saat demonstrasi.

Baca Juga: Diskon PPnBM Resmi Diperluas, Harga Pajero Sport dan Fortuner Turun Puluhan Juta

Baca Juga: H-2 Jelang Pernikahan Aurel Hermansyah, Kondisi Ashanty Menurun hingga Dilarikan ke Rumah Sakit

Pada Sabtu lalu, militer sempat melakukan serangan udara di provinsi Karen untuk pertama kali sejak 20 tahun.

"Kekejaman militer sudah tak bisa ditoleransi lagi. Di sisi lain, banyak orang yang bersikukuh melawannya. Hal ini meningkatkan kemungkinan terjadinya perang sipil dalam skala yang besar," tutur Christine Burgener.

Chrstine Burgener mengatakan, permohonan untuk melakukan dialog dengan junta militer sudah diajukan.

"Namun, jika kita hanya menunggu mereka bersedia untuk dialog, situasi di akar rumput akan semakin parah. Pertumpahan darah sudah dekat," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat