kievskiy.org

Kian Tak Terkendali, LSM Myanmar Catat 459 Warga Sipil Tewas Sejak Kudeta Militer

Seorang demonstran memberi isyarat di dekat barikade selama protes melawan kudeta militer di Mandalay, Myanmar 22 Maret 2021./
Seorang demonstran memberi isyarat di dekat barikade selama protes melawan kudeta militer di Mandalay, Myanmar 22 Maret 2021./ /Reuters/Stringer Reuters/Stringer

PIKIRAN RAKYAT - Hingga saat ini, Myanmar masih dilanda krisis politik.

Krisis politik di Myanmar bermula adanya perebutan kekuasaan secara paksa (kudeta) yang dilakukan oleh militer terhadap pemerintahan sipil di negara itu.

Selain itu, militer Myanmar juga melakukan terhadap sejumlah pejabat sipil di negara itu, salah satunya tokoh peraih nobel perdamaian Aung San Suu Kyi.

Kudeta tersebut menimbulkan reaksi penolakan dari warga sipil Myanmar melalui aksi unjuk rasa.

Baca Juga: Dinilai Tunduk pada Pembatasan, Uni Eropa Cabut Sanksi untuk Politisi Libya Pro-Khaftar

Baca Juga: Masuki Empat Dekade, Krisis Air Bersih Perburuk Kondisi Kelaparan di Angola

Selengkapnya cek YouTube Pikiran Rakyat

Namun, aksi unjuk rasa itu tersebut mendapatkan tindakan kekerasan dari tentara Myanmar hingga menimbulkan korban jiwa.

Terbaru, kelompok masyarakat sipil pengawas tahanan politik di Myanmar menyampaikan warga yang tewas dalam demonstrasi menentang kudeta militer sudah mencapai 459 orang sejak 1 Februari lalu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat