PIKIRAN RAKYAT - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) memberikan perintah pulang kepada para diplomat dan keluarga yang tidak penting dari Myanmar.
Perintah itu terjadi di tengah tindakan keras terhadap demonstran yang telah menewaskan ratusan orang sejak kudeta militer junta.
"Militer Burma telah menahan dan menggulingkan pejabat pemerintah terpilih. Protes dan demonstrasi menentang kekuasaan militer telah terjadi dan diperkirakan akan terus berlanjut," kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP, Rabu, 31 Maret 2021.
Baca Juga: Digugat Cerai Istri, Bambang Pamungkas Akan Jalani Sidang Perdana di Pengadilan Agam Hari Ini
Selengkapnya cek YouTube Pikiran Rakyat
Pada pertengahan Februari 2021, Departemen Luar Negeri mengesahkan keberangkatan sukarela pegawai pemerintah AS non-darurat dan anggota keluarga.
Namun, departemen memperbarui status itu menjadi pemulangan dari Myanmar.
Sejak kudeta 1 Februari dan menangkap Aung San Suu Kyi, korban tewas dari tindakan keras militer kini telah melampaui 520 orang.