kievskiy.org

Frustrasi? Rodrigo Duterte Berkomitmen Selesaikan Perselisihan Diplomatik dengan China Secara Damai

Potret Presiden Filipina Rodrigo Duterte.*
Potret Presiden Filipina Rodrigo Duterte.* /Reuters/Hoang Dinh Nam

PIKIRAN RAKYAT – Yakin dikomandoi militer, kehadiran ratusan kapal China di zona ekonomi eksklusif Filipina membuat Manila frustrasi dan menarik perhatian sekutu-sekutunya, termasuk Amerika Serikat (AS).

Atas insiden tersebut, Presiden Filipina Rodrigo Duterte berkomitmen untuk menyelesaikan secara damai perselisihan diplomatik dengan China atas Laut Natuna Utara yang disengketakan.

Sikap tersebut diambil Presiden Filipina Rodrigo Duterte sebagai tanggapan yang terukur meskipun mendapat teguran keras dari para menteri dan jenderalnya.

“Kami akan terus menyelesaikan masalah di Julian Felipe melalui saluran diplomatik dan melalui cara-cara damai,” kata Rodrigo Duterte dalam pernyataan yang dibacakan oleh Juru Bicaranya, Harry Roque.

Baca Juga: Polda Metro Masih Tunggu Arahan Pemerintah Terkait Penyekatan Pemudik

Baca Juga: Data Center sebagai Salah Satu Kunci Sukses Pembangunan Ekonomi Digital di Indonesia

China telah menyatakan Whitsun Reef alias Julian Felipe Reef di Filipina adalah area penangkapan ikan tradisional tempat kapalnya mencari perlindungan dari cuaca buruk.

Namun, Reuters belum menerima tanggapan Kedutaan Besar China di Manila atas pernyataan sikap Rodrigo Duterte.

Dilansir Pikiran-Rakyat.com (PR) dari Reuters, Rabu, 7 April 2021, respons Filipina melunak sehari setelah kementerian luar negerinya mengatakan akan melakukan protes setiap hari jika China menolak untuk menarik kapal yang secara terang-terangan melanggar hak-hak kedaulatan Filipina.

Baca Juga: New Hyundai Santa Fe 2021 Resmi Meluncur, Harga Mulai Rp569 Juta

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat