kievskiy.org

Pengamat: KTT ASEAN Harus Ajak China Selesaikan Krisis Myanmar

Seorang demonstran memberi isyarat di dekat barikade selama protes melawan kudeta militer di Mandalay, Myanmar 22 Maret 2021./
Seorang demonstran memberi isyarat di dekat barikade selama protes melawan kudeta militer di Mandalay, Myanmar 22 Maret 2021./ /Reuters/Stringer Reuters/Stringer

PIKIRAN RAKYAT - Krisis politik Myanmar hingga kini masih berlangsung.

Krisis politik yang berujung kekerasan sejak 1 Februari 2021 silam ini, membuat negara-negara di ASEAN terdorong untuk menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT).

Terbaru, para pengamat hubungan internasional mengatakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN harus menggandeng China untuk menyelesaikan krisis di Myanmar.

Hal ini lantaran blok negara-negara Asia Tenggara itu dinilai tidak mampu menekan junta militer.

Baca Juga: Pakistan Catat Lebih dari 100 Kematian Akibat Covid-19 dalam 2 Hari Berturut-turut

Baca Juga: Atasi Konflik Perbatasan, Venezuela Minta Bantuan PBB

Pengamat hubungan internasional Universitas Teknologi Malaysia Azmi Hassan mengatakan pernyataan negara-negara ASEAN seperti Indonesia, Malaysia, dan Singapura yang secara keras mengkritik Myanmar tidak mampu membuat junta militer menghentikan kekerasan.

Untuk itu, menurutnya ASEAN memerlukan China sebagai negara yang lebih kuat untuk memaksa junta Myanmar menerima keputusan KTT.

"Tapi kalau yang diharapkan ASEAN saja (untuk menekan Myanmar red.) mungkin sulit, karena ASEAN tidak mampu memberi tekanan. China sangat perlu untuk bersama-sama dalam KTT ASEAN," kata Azmi seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.

Azmi mengatakan ASEAN dan China harus menekan junta militer untuk melaksanakan pemilu secepat mungkin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat