kievskiy.org

Turki Fasilitasi Perundingan Gencatan Senjata, Warga Afghanistan: Hormati Suara Kolektif

Tentara AS dari Peleton ke-2 menembakkan artileri howitzer ke markas tembakan Seprwan Ghar di distrik Panjwai, provinsi Kandahar, Afghanistan selatan, 12 Juni 2011 silam./
Tentara AS dari Peleton ke-2 menembakkan artileri howitzer ke markas tembakan Seprwan Ghar di distrik Panjwai, provinsi Kandahar, Afghanistan selatan, 12 Juni 2011 silam./ /Reuters/Baz Ratner Reuters/Baz Ratner

PIKIRAN RAKYAT - Saat ini, sejumlah negara di kawasan Timur Tengah masih dilanda konflik bersenjata yang berkepanjangan.

Afghanistan merupakan salah satu negara yang saat ini masih dilanda konflik bersenjata.

Sebelumnya, Turki memberikan tawaran sebagai fasilitator untuk perundingan bersenjata antarpihak yang bertikai di Afghanistan.

Terbaru, masyarakat Kabul menyebut konferensi Istanbul yang akan datang sebagai kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk perdamaian di Afghanistan.

Baca Juga: Dunia Alami Ketimpangan, Indonesia Minta Negara D-8 Pastikan Disribusi Vaksin Covid-19 Secara Adil

Baca Juga: Pengamat: KTT ASEAN Harus Ajak China Selesaikan Krisis Myanmar

Berbicara pada pertemuan terbuka di Stadion Ghazni, Gubernur Kabul Mohammad Yaqoob Haidari menekankan hak-hak dasar dan konstitusi akan dipertahankan selama proses perdamaian tersebut.

"Rakyat ingin pihak yang bertikai muncul di luar tuntutan pribadi dan faksi mereka serta menghormati suara kolektif publik," kata Haidari seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.

Suara penduduk Kabul tentang pertemuan perdamaian mengadopsi resolusi 11 poin pada akhirnya yang menyerukan gencatan senjata, perdamaian inklusif dan adil, dan pelestarian demokrasi dan lembaga negara.

Salinan resolusi ini dikirim ke Taliban, PBB, dan misi diplomatik yang berbasis di Kabul.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat