PIKIRAN RAKYAT - Seorang peneliti tamu dari Asan Institute for Policy Studies, Cha Du-hyeogn, berujar jika ada bentrok internal di dalam pemerintahan Joe Biden untuk memutuskan kebijakan terhadap Korea Selatan.
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari The Korea Times, Amerika Serikat saat ini sedang menyesuaikan pendapat yang berbeda antara moderat dan garis keras yang ada pada pemerintahan Joe Biden terkait kebijakan untuk Korea Utara.
Joe Biden diharapkan menyelesaikan peninjauannya paling cepat pada bulan ini.
Namun, wakil juru bicara utama Departemen Luar Negeri AS, Jalina Porter berujar jika tidak ada jadwal khusus untuk peninjauan tersebut.
Baca Juga: Thailand Larang WN India Masuk, Terapkan Denda Jutaan Rupiah soal Regulasi Masker
"Pemerintahan Biden sedang melakukan tinjauan antarlembaga atas kebijakan kami terhadap Korea Utara. Itu akan mencakup penerapan langkah-langkah tekanan yang sedang berlangsung serta opsi untuk diplomasi pada masa depan. Sekali lagi, kami tidak memiliki pratinjau karena tinjauan itu masih berlangsung," ujar Jalina Porter.
Terkait pernyataan tersebut, Cha Du-hyeogn menuturkan jika dua pendapat yang berbeda menjadi bentrok di antara pejabat pemerintahan Joe Biden.
Perbedaan pendapat tersebut terjadi tanpa melihat penetapan prinsip utama kebijakan untuk Korea Utara yaitu mengejar pendekatn bertahap dengan menyesuaikan keadaan akhir terkait verifiable and irreversible denuclearization (CVID).