kievskiy.org

Sempat Sebut Archie Tak Bisa Jadi Pengeran, Rupanya Meghan Markle Salah Tafsir Soal Aturan Kerajaan

Hubungan Pangeran Charles dan Pangeran Harry Diduga Sulit Dibenahi, Imbas Wawancara Meghan Markle.
Hubungan Pangeran Charles dan Pangeran Harry Diduga Sulit Dibenahi, Imbas Wawancara Meghan Markle. /Instagram.com/@sussexroyal

PIKIRAN RAKYAT - Istri Pangeran Harry, Meghan Markle dalam wawancaranya dengan Oprah Winfrey mengaku kecewa karena anaknya, Archie Mountbatten Windsor tidak bisa menjadi pangeran.

Ucapan Duchess of Sussex tersebut membuat pihak kerjaan Inggris bertanya-tanya mengenangi permasalahan ini.

Pasalnya, menurut biografer Omid Schobie yang merupakan penulis 'Finding Freedom', Meghan Markle kemungkinan salah menafsirkan aturan kerajaan.

Padahal sebenarnya, putra sulung Pangeran Harry dan Meghan Markle ini dapat menjadi pangeran apabila Pangeran Charles naik takhta.

Baca Juga: Sempat Diragukan, Pemain Pinjaman dari Real Madrid Beri Perfroma Gemilang untuk Tottenham Hotspur

Hal ini karena adanya perubah protokol di dalam Keluarga Kerajaan Inggris.

"Jika kita hanya mengikuti apa yang dikatakan Meghan kepada Oprah dan apa yang telah dikatakan istana sejauh ini tentang situasi dengan Archie, mungkin orang dapat berasumsi bahwa Meghan salah dalam menafsirkannya," kata Scobie, yang komentarnya termasuk dalam Discovery's dokumenter baru “Harry and Meghan: Recollections May Vary”.

Scobie juga menambahkan, Meghan Markle tampaknya tidak mengetahui banyak cerita kerajaan Inggris, sehingga asumsi tersebut bisa keluar begitu saja.

Menurut aturan yang ditetapkan pada tahun 1917, gelar HRH atau His/Her Royal Highness (Yang Mulia) hanya diberikan kepada anak dan cucu raja dan cucu tertua Pangeran Wales.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat