PIKIRAN RAKYAT – Presiden Prancis Emmanuel Macron bereaksi dengan amarahnya usai sekelompok tentara Prancis yang bertugas menerbitkan surat terbuka yang berisi peringatan.
Surat terbuka tersebut memperingatkan bahwa perang saudara yang tengah terjadi lantaran konsesi untuk Islamisme.
Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin sebagai sekutu dekat Presiden Prancis Emmanuel Macron menuduh penandatangan surat kedua tidak memiliki keberanian, sementara Menteri Pertahanan Florence Parly menolaknya sebagai bagian dari skema politik yang kasar.
Perdana Menteri Jean Castex mengatakan kepada surat kabar Le Parisien bahwa surat itu merupakan manuver politik oleh ekstrim kanan.
Namun, itu disambut oleh pemimpin sayap kanan Marine Le Pen yang dipandang sebagai saingan utama Macron untuk pemilihan presiden tahun depan.
Bahkan ia turut disalahkan oleh sejumlah orang di pemerintahan atas surat sebelumnya yang ditandatangani oleh sejumlah perwira bersama sekira 20 jenderal semi-pensiunan.
“Kami tidak berbicara tentang memperpanjang mandat Anda atau menaklukkan orang lain. Kami berbicara tentang kelangsungan hidup negara kami, kelangsungan hidup negara Anda,” kata surat terbaru yang ditujukan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron dan kabinetnya.
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera, Selasa, 11 Mei 2021, para penulis surat tersebut menggambarkan diri mereka sebagai tentara dari generasi muda militer yang disebut generasi api yang telah terlihat aktif dalam dinas.