kievskiy.org

Protes Berlanjut, Serikat Guru Tolak Rencana Pembukaan Kembali Sekolah oleh Junta Militer Myanmar

Situasi terkini krisis politik di Myanmar. Serikat guru tolak rencana pembukaan kembali sekolah oleh junta militer Myanmar./
Situasi terkini krisis politik di Myanmar. Serikat guru tolak rencana pembukaan kembali sekolah oleh junta militer Myanmar./ /Twitter.com/@UNHumanRights Twitter.com/@UNHumanRights

PIKIRAN RAKYAT - Krisis politik yang melanda Myanmar hingga kini terus berlangsung.

Terbaru, Pemerintah militer Myanmar mengumumkan tujuannya akan membuka kembali sekolah umum pada 1 Juni 2021 mendatang.

Namun, menurut serikat guru di negara tersebut mengatakan mereka akan menolak untuk pembukaan sekolah sebagai protes terhadap junta militer yang berkuasa dalam kudeta 1 Februari 2021 silam.

Menjawab siswa-siswa yang menolak belajar di sekolah yang diawasi oleh junta militer, pemerintah tandingan yang diluncurkan pasukan pro-demokrasi di Myanmar mengatakan tengah mencoba membangun sistem pendidikan yang memungkinkan mereka belajar dari rumah.

Baca Juga: Mengenal Jamur Hitam, Penyakit Mematikan yang Diderita Pasien Covid-19 di India

Sejumlah guru dan orang yang terlibat dalam pendidikan telah bergabung dengan apa yang disebut gerakan pembangkangan sipil untuk memboikot kerja, sebagai protes terhadap junta militer.

Namun, junta militer meminta mereka untuk kembali bekerja dan mempersiapkan pembukaan sekolah kembali saat diumumkan akan dimulai kembali pada 30 April.

Junta militer juga mengatakan akan memberhentikan mereka yang tidak mengikuti seruan itu, mempertahankan sikap garis kerasnya terhadap pengunjuk rasa sejak kudeta.

Pada konferensi pers di ibu kota Naypyitaw, Juru Bicara Junta Militer Myanmar Mayjen Zaw Min Tun mengatakan akan membuka kembali sekolah dasar negeri, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas pada 1 Juni.

Baca Juga: Pemuda di Jakarta Meninggal Usai Disuntik Vaksin, Komnas KIPI-BPOM Mulai Uji Toksisitas AstraZeneca

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat