kievskiy.org

Tak Ada Perubahan Usai KTT ASEAN, Malaysia-PBB Kesal Soal Situasi di Myanmar

Seorang demonstran memberi isyarat di dekat barikade selama protes melawan kudeta militer di Mandalay, Myanmar 22 Maret 2021./
Seorang demonstran memberi isyarat di dekat barikade selama protes melawan kudeta militer di Mandalay, Myanmar 22 Maret 2021./ /Reuters/Stringer Reuters/Stringer

PIKIRAN RAKYAT - Krisis politik di Myanmar hingga kini masih berlangsung.

Krisis politik yang mulai terjadi pada Februari 2021 silam ini terus menimbulkan korban jiwa khususnya di kalangan sipil.

Selain itu, militer Myanmar juga terus melakukan penangkapan dan penahanan terhadap warga sipil di negara tersebut.

Negara-negara ASEAN terus mendesak adanya rekonsiliasi antara kedua pihak untuk menghentikan kekerasan.

Baca Juga: BPOM: Mutu Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547 Tak Terkait dengan Kasus Kematian Pertama

Terbaru, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengaku kesal dan bimbang mengenai situasi di Myanmar pascakudeta militer yang tidak menunjukkan perkembangan positif.

Isu Myanmar ini dibicarakan saat Muhyiddin menerima panggilan telepon Sekjen PBB Kamis, 27 Mei 2021 waktu setempat.

"Perdana Menteri dan Sekjen PBB juga setuju supaya semua pihak yang terlibat harus terus bekerja sama secara konstruktif dengan tujuan untuk memastikan kestabilan politik dan ekonomi di Myanmar," kata Muhyiddin seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.

Dalam pembicaraan tersebut, Muhyiddin menginformasikan Malaysia serta negara-negara ASEAN sudah mengadakan pertemuan di Jakarta pada April lalu guna mencari penyelesaian atas krisis di Myanmar.

Baca Juga: Resmi Diluncurkan di Indonesia, Berikut Daftar Ponsel yang Dapat Gunakan Layanan 5G

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat