kievskiy.org

BPOM: Mutu Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547 Tak Terkait dengan Kasus Kematian Pertama

Ilustrasi caksin Covid-19 AstraZeneca./
Ilustrasi caksin Covid-19 AstraZeneca./ /Reuters/Dado Ruvic Reuters/Dado Ruvic

PIKIRAN RAKYAT - Salah satu jenis vaksin Covid-19 AstraZeneca hingga kini masih menuai polemik di Indonesia.

Pasalnya, vaksin Covid-19 yang merupakan sumbangan dari program WHO itu diduga menimbulkan efek samping yang serius hingga berujung dengan kematian.

Terbaru, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan tidak ada kaitan antara mutu vaksin Covid-19 AstraZeneca dengan nomor 'batch' CTMAV547 dengan laporan tiga kasus kematian penerima vaksin.

Penggunaan vaksin dari 'batch' ini sebelumnya sempat dihentikan sementara usai Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (Komnas KIPI) menerima laporan kematian tiga orang usai menerima vaksin AstraZeneca.

Baca Juga: Resmi Diluncurkan di Indonesia, Berikut Daftar Ponsel yang Dapat Gunakan Layanan 5G

Kepala BPOM Penny Lukito menyatakan satu 'batch' vaksin yang terdiri dari 448.480 dosis ini telah memenuhi syarat mutu dan aman digunakan berdasarkan uji sterilitas dan uji toksisitas di Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN) BPOM.

"Berdasarkan hasil pengujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak ada keterkaitan antara mutu vaksin Covid-19 Astrazeneca nomor bets CTMAV547 dengan KIPI yang dilaporkan," kata Penny seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.

BPOM juga menyatakan bahwa vaksin dari 'batch' ini dapat kembali digunakan dalam program vaksinasi Covid-19.

Penny menuturkan BPOM akan terus memantau keamanan vaksin yang digunakan di Indonesia dan menindaklanjuti setiap laporan KIPI.

Baca Juga: Sempat Dihentikan Pengunaannya, BPOM Nyatakan Mutu Vaksin AstraZeneca Satu Batch Telah Penuhi Syarat

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat