kievskiy.org

Usai Peta Islam Dirilis Austria, Serangan dan Cap Rasis ke Umat Muslim Meningkat

Anggota Parlemen Amerika Serikat keturunan Asia-Amerika mengatakan komunitas orang Asia di AS menjerit ketakutan karena kejahatan rasisme.
Anggota Parlemen Amerika Serikat keturunan Asia-Amerika mengatakan komunitas orang Asia di AS menjerit ketakutan karena kejahatan rasisme. /Pixabay/Tumisu.

PIKIRAN RAKYAT - Ketua kelompok komunitas Muslim mengungkap kondisi usai dibentuknya ‘Peta Islam’ oleh Austria itu. Dikatakan bila serangan dan pelabelan rasis yang meningkat bahkan secara dramatis.

Pihaknya juga mengakui bahwa sejak Austria merilis ‘Peta Islam’ menimbulkan kontroversi sejak bulan lalu.

“Kami telah mengatakan situs web ini harus dimatikan sesegera mungkin, itu bisa berbahaya,” kata Umit Vural, Presiden Komunitas Agama Islam di Austria (IGGO)

Setelah peta digital yang mengidentifikasi lokasi lebih dari 600 masjid dan asosiasi di sekitar Austria diluncurkan pada 27 Mei, serangan rasis terhadap umat Islam meningkat, terutama terhadap masjid.

Baca Juga: Akui Kasus Positif Covid-19 di Bandung Naik, Oded M Danial Ungkap Penyebabnya

“Maaf, tapi semua kekhawatiran kami terbukti benar,” kata Vural.

Begitu juga, simbol-simbol anti-Muslim dilaporkan telah digantung di masjid-masjid di berbagai kota, terutama di ibu kota Wina, dalam dua hari terakhir.

Vural mengatakan, meskipun peta bukanlah fenomena baru, dukungan pemerintah yang berkelanjutan terhadap proyek tersebut melalui Pusat Dokumentasi Politik Islam telah membawa masalah ini ke tingkat yang baru.

Dia mencatat bahwa peta, yang dapat diambil untuk menunjukkan bahwa ‘semua Muslim berbahaya’, disiapkan dengan menggunakan data satu sisi, ditambah dengan pejabat yang menyebut setiap Muslim sebagai perwakilan dari ‘Islam Politik’ sesuka hati mereka.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat