PIKIRAN RAKYAT - Presiden AS, Joe Biden dan Presiden Rusia, Vladimir akan mengadakan pertemuan langsung pada 16 Juni 2021 di Jenewa, Swiss. Pertemuan ini menjadi yang pertama sejak Joe Biden dilantik.
Dalam pertemuan itu, konflik regional di Suriah, Libya, ancaman keamanan global, dan masalah lingkungan diperkirakan akan menjadi agenda.
Mengenai serangan siber atau ransomware yang dituduhkan AS ke Rusia, Putin mengatakan Moskow akan siap untuk menyerahkan penjahat siber jika Washington juga melakukan hal yang serupa.
"Jika kami menyetujui ekstradisi para penjahat, maka Rusia tentu saja akan melakukannya tetapi hanya jika pihak (Amerika Serikat) setuju untuk melakukan hal yang sama dan akan mengekstradisi penjahat serupa ke Federasi Rusia," kata Vladimir Putin, dikutip dari Sputnik News, Minggu, 13 Juni 2021.
Baca Juga: Ekonom Sebut Dana Haji Tinggal Rp18 Miliar, Rizal Ramli: Itu Uang Tunai, Sisanya...
Putin juga menyatakan bahwa ada berbagai masalah global di mana Moskow dan Washington harus bekerja sama. Dia mencatat bahwa kedua pihak perlu memulihkan kontak langsung.
Sebelum pertemuan langsung itu, kedua belah pihak selalu berusaha untuk meredam beberapa retorika negatif untuk menciptakan lingkungan kerja yang sesuai.
Putin menekankan pertemuannya dengan Joe Biden tidak ada yang istimewa dan hanya pendekatan profesional.
Baca Juga: Vladimir Putin: Hubungan Rusia-AS di Titik Terendah, Joe Biden Itu 'Politisi Karier'
"Pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden Biden, pertama-tama memperpanjang perjanjian START Baru. Saya pikir ini adalah langkah yang sangat penting ... Di pihak Presiden Biden, ini adalah demonstrasi profesionalisme, tentu saja", kata Putin.