kievskiy.org

Wamil Bagi Perempuan di Korea Selatan Jadi Perdebatan, Kantor Kepresidenan Buka Suara

Ilustrasi tentara perempuan.
Ilustrasi tentara perempuan. /Pixabay/Dimitris Vetsikas

PIKIRAN RAKYAT – Kantor Kepresidenan Korea Selatan (Cheong Wa Dae) menanggapi petisi publik yang mendukung wajib militer (wamil) bagi perempuan dengan hati-hati.

Mengenai pengenalan sistem wajib militer (wamil) bagi perempuan, Kantor Kepresidenan Korea Selatan (Cheong Wa Dae) mengatakan bahwa masalah tersebut harus diputuskan dengan hati-hati

Keputusan akan dikeluarkan usai diskusi publik yang memadai dilakukan dan konsensus sosial tercapai.

Petisi yang mendukung wamil bagi perempuan telah ditandatangani oleh lebih dari 290.000 orang.

Baca Juga: Hadiri KTT G7, Presiden Korea Selatan Janji Bantu Negara Miskin Dapatkan Vaksin

Secara hukum, seluruh pria Korea Selatan yang sehat harus menjalankan dinas militer selama 18 hingga 22 bulan.

Sementara itu, untuk kaum perempuan dibebaskan dari layanan wajib (wamil), meskipun mereka diperkenankan menjadi sukarelawan sebagai petugas yang ditugaskan atau yang tidak ditugaskan.

Perdebatan tentang wajib militer perempuan kembali muncul baru-baru ini di tengah tingkat kelahiran yang sangat rendah di Korea Selatan.

"Sistem wajib militer bagi perempuan bukan hanya soal rekrutmen tenaga militer. Ini mengandung beragam isu kontroversial," kata perwakilan Kantor Kepresidenan Korea Selatan yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Korea Times, Sabtu, 19 Juni 2021.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat