kievskiy.org

Barack Obama Sebut Donald Trump Langgar Prinsip Inti Demokrasi AS: Mengarang dan Banyak Omong Kosong

Barack Obama dan Donald Trump.
Barack Obama dan Donald Trump. /Reuters/Kevin Lamarque


PIKIRAN RAKYAT - Mantan Presiden AS, Barack Obama mengatakan penerusnya Donald Trump melanggar prinsip inti demokrasi dalam pilpres AS tahun 2020 lalu.

Obama menyebutkan Donald Trump melanggar demokrasi ketika membuat 'sekelompok hooey' tentang pilpres dan menolak mengakui kekalahan dengan dari Joe Biden.

Obama yang berasal dari Partai Demokrat juga mengatakan klaim Trump tersebut telah merusak legitimasi pemilu AS dan membantu mengarah pada tindakan anti-demokrasi lainnya seperti upaya untuk menekan pemungutan suara.

Baca Juga: Gaduh HMI Dituduh Binaan PKS karena Ketua BEM UI Kadernya, Adi Prayitno Ikut Bersuara

"Apa yang kita lihat adalah penerus saya, mantan presiden (Trump) melanggar prinsip inti bahwa Anda menghitung suara dan kemudian menyatakan pemenangnya dan mengarang dan membuat banyak omong kosong," kata Obama, dikutip dari Reuters, Selasa, 29 Juni 2021.

"Apa yang disebut 'kebohongan besar' tiba-tiba mendapatkan momentum," ujarnya.

Menurut Obama, kebohongan itu pada gilirannya memicu langkah legislatif yang dikendalikan Partai Republik untuk mengurangi akses pemungutan suara dan mendapatkan kontrol lebih besar atas operasi pemungutan suara.

Baca Juga: Mike Pompeo Klaim Pemerintahan Donald Trump Hampir Buktikan Covid-19 Bocor dari Lab Wuhan

“Inilah intinya. Jika kita tidak menghentikan upaya semacam ini sekarang, apa yang akan kita lihat adalah pemilu yang semakin diperebutkan. Kita akan melihat delegitimasi lebih lanjut dari demokrasi kita,” katanya.

Dalam pilpres AS, Donald Trump terus secara keliru mengklaim bahwa kekalahannya adalah hasil dari penipuan yang meluas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat