kievskiy.org

Non Muslim Tinggal di Masjid Enam Bulan Membuat Dokumenter

ROBB (kiri) belajar berwudhu di Masjid London Timur. Robb ingin masyarakat melihat aktivitas di dalam Masjid.*
ROBB (kiri) belajar berwudhu di Masjid London Timur. Robb ingin masyarakat melihat aktivitas di dalam Masjid.*

LONDON, (PRLM).- Masyarakat Inggris kini dapat melihat masjid terbesar di Inggris berkat film dokumentasi yang dibuat oleh Robb Leech, pria non-muslim. Robb menghabiskan waktu delapan bulan untuk membuat film dokumentasi di Masjid London Timur, Whitechapel. Film ini bertujuan untuk memberi gambaran nyata tentang kehidupan Muslim, di luar pemberitaan di media massa tentang radikalisasi yang dikaitkan dengan Islam. Selama enam bulan, Robb menghabiskan waktu dengan tinggal di dalam masjid untuk merasakan langsung aktivitas di dalamnya. Film ini menampilkan berbagai aktivitas yang dilakukan Muslim Inggris, mulai dari berwudhu sebelum salat Jumat hingga mempersiapkan pernikahan secara Islami. "Saya terkejut saat mengetahui ada lebih dari 7.000 orang yang melaksanakan salat Jumat setiap pekan, terdapat lebih dari dua juta orang yang menggunakan Masjid ini setiap tahunnya," ujar Robb. Ini bukan kali pertama Robb membuat film dokumenter tentang Islam, sebelumnya ia membuat film dokumentasi tentang saudara tirinya yang masuk Islam dan kini berada di penjara karena terlibat kelompok ekstrem. "Setelah saya membuat film tersebut, orang-orang Muslim lainnya berkata mengapa saya tidak membuat film dokumentasi tentang kehidupan sehari-hari Muslim pada umumnya," ujarnya. Selama pembuatan film dokumentasi ini, terjadi dua peristiwa tahun ini yang mengaitkan Islam dengan kaum ekstremis, yaitu penyerangan Charlie Hebdo di Prancis, dan kaburnya tiga pelajar perempuan Inggris untuk bergabung dengan ISIS di Suriah. Kedua kejadian ini semakin menambah keingintahuan masyarakat Barat tentang Islam. Robb mengatakan film ini merupakan langkah untuk menjawab persepsi awal tentang Islam dan ia berharap film ini juga dapat memberikan dampak yang sama kepada penontonnya. "Karena saat ini, kata ekstremis telah menempel pada nama mereka sebagai Muslim dan orang-orang mengecap mereka sebagai kaum radikal," jelas Robb. "Saya menemukan dunia yang menakjubkan dan penuh dengan intrik. Saya sangat terkejut dan persepsi saya berubah," tambahnya. Robb juga menambahkan fim ini dilihat dari sudut pandang yang netral. "Ini adalah fim tentang masjid dan orang-orang yang beribadah di sana," jelas Robb. (bbc/A-88)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat