kievskiy.org

Mantan Marinir Inggris Salahkan Joe Biden Atas Serangan Teror di Bandara Kabul Hingga Gagalkan Evakuasi

Gambaran situasi di bandara Kabul usai terjadi ledakan.
Gambaran situasi di bandara Kabul usai terjadi ledakan. /1TV/via Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Mantan Marinir Inggris Pen Farthing mengkritik Presiden Amerika Serikat Joe Biden karena penundaan dokumen, yang membuatnya terlambat naik pesawat di Bandara Kabul sebelum teroris menyerang.

Padahal selama ini Pen Farthing telah berjuang untuk berusaha menyelamatkan hewan dan pekerja amal yang terjebak di Afghanistan, setelah Taliban menguasai wilayah itu pertengahan Agustus 2021.

Pada Kamis, 26 Agustus 2021 kemarin, Pen Farthing bersama rombongannya sudah sempat aman di dalam bandara. Namun tak lama mereka harus berada dalam kekacauan.

Mantan marinir ini pun terpaksa terjebak dalam kekacauan setelah terjadi ledakan di salah satu pintu masuk bandara, dan menewaskan puluhan warga sipil dan tentara AS.

Baca Juga: Peringatan Serius Ilmuwan Wuhan, Desak Warga Dunia Divaksin, Siap-Siap Ada Varian Covid-19 Lebih Mematikan

"Seluruh tim dan hewan-hewan aman di dalam bandara. Namun kami ditolak karena Joe Biden telah mengubah aturan dokumen dua jam sebelum kekacauan," ujar Farthing, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari ITV.

"Kami pergi melalui neraka untuk sampai ke sana dan kami dialihkan ke dalam kekacauan itu," katanya menambahkan.

Sebelumnya, Fathing menyarankan misi evakuasinya telah berakhir, dan bersiap keluar dari Afghanistan.

Demi melakukan misi tersebut, kendaraan konvoi yang dikendarai Farthing untuk mengangkut tim dan hewan, menjadi sasaran teroris selama serangan itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat