PIKIRAN RAKYAT - Usai Taliban menguasai Afghanistan pada 16 Agustus 2021, warga Afghanistan berbondong-bondong untuk keluar dari negara tersebut.
Berbagai cara mereka tempuh, meski ada yang harus meregang nyawa dalam upaya pelarian dari Afghanistan.
Kisah pilu terbaru terjadi beberapa hari yang lalu, sebuah bom meledak di sekitar Bandara di Kabul, Afghanistan yang menewaskan banyak orang.
Bahkan, belasan tentara Amerika Serikat yang berupaya mengevakuasi warga untuk keluar dari negara itu juga menjadi korban dan meregang nyawa.
Baca Juga: Soal Pemerataan Internet Daerah, DPR Ingatkan Pemerintah untuk Blokir Situs Negatif
Pada saat berhasil menguasai Afghanistan, Taliban mengumbar janji-janji yang kata mereka akan ditepati.
Janji-janji yang dikatakan Taliban itu antara lain adalah membuat pemerintahan yang moderat, inklusif, serta memberikan hak-hak warga utamanya perempuan.
Di antaranya, perempuan bakal diperbolehkan untuk berperan di ruang publik dan tidak diwajibkan mengenakan pakaian burka.
Baca Juga: Beredar Foto Mesra Rendi Jhon dan Glenca Chysara, Isu Prewedding Seketika Menyeruak
Namun ada keraguan yang diutarakan oleh Pengamat Timur Tengah Muhammad Imdadun Rahmat soal janji Taliban itu. Dia mengatakan janji Taliban itu hanya akan terjadi di level elite.