kievskiy.org

Tujuh Hal Mengenai Osama bin Laden

OSAMA bin Laden, mengklaim memiliki kekayaan senilai US$29 juta atau sekitar Rp 386 miliar.*
OSAMA bin Laden, mengklaim memiliki kekayaan senilai US$29 juta atau sekitar Rp 386 miliar.*

WASHINGTON, (PRLM).- Amerika Serikat baru-baru ini merilis kumpulan dokumen kedua yang ditemukan militer AS saat menggelar penyerbuan di rumah Osama bin Laden di Pakistan, pada 2011 lalu. Dari 115 dokumen yang dirilis, berikut tujuh hal di antaranya:
 
1. Kekayaan senilai US$29 juta
 
Osama bin Laden, mengklaim memiliki kekayaan senilai US$29 juta atau sekitar Rp 386 miliar. Klaim nilai kekayaan tersebut tercantum dalam surat wasiat yang ia tulis dan dirilis oleh para pejabat intelijen Amerika Serikat, pada awal bulan ini.
 
Dalam surat wasiat tersebut ia berencana menyerahkan hampir semua kekayaannya untuk mendukung gerakan ekstremisme dan sisanya dibagi ke anggota keluarga.
 
'Jika saya terbunuh', tulis Osama bin Laden pada 2008 dalam surat untuk ayahnya, 'Tolong doakan saya dan keluarkan uang sumbangan atas nama saya. Saya memerlukan banyak pahala untuk mencapai rumah saya yang kekal'.
 
 
Kekayaan itu disebut berada di Sudan, namun tidak jelas apakah uang kontan atau berwujud aset. Bin Laden memang pernah bermukim di Sudan selama lima tahun pada era 1990-an sebagai tamu pemerintah Sudan.
 
2. Dia mengira gigi istrinya dilacak
 
Kekhawatiran Bin Laden bahwa keberadaan dirinya bisa dilacak tampak jelas dalam salah satu surat kepada istrinya yang tinggal di Iran.
Dia mengaku khawatir bahwa dokter gigi bisa menanamkan perangkat elektronik ke gigi istrinya saat ditambal.
 
‘Ukuran chip elektronik kira-kira sepanjang bulir gandum dan setebal bihun’, tulisnya dengan nama alias, Abu Abdullah.
 
3. Perseteruan dengan ISIS
 
Sejumlah dokumen menunjukkan sikap tidak setuju Bin Laden dengan aksi kelompok afiliasi Al-Qaeda di Irak yang belakangan berubah menjadi Negara Islam (ISIS). Bin Laden menentang metode pemenggalan dan tindakan brutal lainnya yang dilakukan kelompok Al-Qaeda di Irak (AQI).
‘Kita tidak boleh kewalahan dengan perang, suasananya, kondisinya, kebencian, dan pembalasan dendam yang mungkin membuat kita salah jalan’, tulisnya.
 
Bin Laden juga menentang tekad AQI dalam mendeklarasikan kekhalifahan, yang dia yakini tidak punya sokongan kuat dan menimbulkan tantangan soal tata kelola yang tidak bisa dipenuhi kelompok itu.
 
4. Kendali di tubuh Al Qaeda
 
Beberapa dokumen memperlihatkan upaya Bin Laden untuk menguatkan kendali atas berbagai kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda. Salah satu dokumen menunjukkan instruksi agar kelompok-kelompok itu menerapkan struktur manajemen yang seragam, seperti keberadaan komite kepala staf yang terdiri dari 'orang-orang yang punya kompetensi untuk bekerja sama dengan komandan militer'.
 
Sepucuk surat untuk cabang Al Qaeda di Yaman berisi perintah agar mereka 'menjangkau dan mengembangkan operasi di Amerika' dan menyudahi upaya meledakkan pesawat AS.
 
Kemudian sebuah surat dari kelompok afiliasi Al Qaeda di Afrika Utara menginformasikan Bin Laden bahwa perwakilan dari negara-negara Afrika Utara telah dimasukkan ke Dewan Syura di tubuh Al Qaeda guna memantau milisi lokal yang muda dan 'kurang berpengalaman jihad'.
 
5. Rencana peringatan 11 September
 
Tahun 2011 adalah tahun yang sarat makna bagi Bin Laden.
Karena itu, Al Qaeda berencana mengundang media untuk meliput peringatan ke-10 serangan 11 September. Akan tetapi, tidak ada diskusi mengenai rencana serangan lanjutan.
 
Bin Laden sendiri berencana pindah dari rumah yang dia tinggali selama bersembunyi di Kota Abbottabad, Pakistan.
 
‘Saat terakhir kami bisa tinggal bersama saudara-saudara yang menemani saat ini adalah pada peringatan ke-10 serangan di New York dan Washington, beberapa bulan dari sekarang atau pada akhir tahun 2011’, tulisnya.
 
Namun, Bin Laden tewas terbunuh sebelum peringatan ke-10 serangan 11 September 2001 terjadi.
 
6. Universitas jihad
 
Mata kuliah bagi pejihad baru dengan judul ‘Kuliah Studi Islam untuk Prajurit dan Anggota’ ada di antara dokumen-dokumen yang diambil militer AS di rumah yang dipakai Bin Laden bersembunyi di Pakistan.
Modul pertama dalam kuliah itu ialah membaca dan menulis, disusul oleh daftar bacaan berdasarkan Quran.
 
Bagian ketiga dalam kuliah itu mencakup buku-buku yang ditulis pejihad masa kini, seperti Abu Musab al-Zarqawi yang memimpin AQI dan pengetahuan singkat soal konflik Israel-Palestina.
 
7. Istri-istri di garis depan
 
Perdebatan mengenai kehadiran istri-istri para komandan di lokasi markas menjadi hal yang mengemuka dalam Al Qaeda.
 
Sebuah dokumen dari cabang Al-Qaeda di Maroko berjudul ‘Keberadaan Pasangan Mujahidin di Lapangan” menginstruksikan setiap komandan memulangkan istri ke rumah dan keluarga masing-masing.
 
Dokumen itu menyimpulkan ‘jihad bukan untuk kaum perempuan’, namun mengijinkan kehadiran ‘perempuan tua, bukan yang muda, di lokasi aman di garis depan’ agar perhatian para pejihad tetap terjaga.
 
‘Kami meminta pengertian dan kerja sama saudara-saudara kami’, tulis dokumen itu.(bbc/A-147)***
 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat