kievskiy.org

Tak Biasa, Korea Utara Pindahkan Dua Ilmuwan Vaksin Covid-19 Beserta Keluarganya ke Pyongyang

Para ilmuwan di Korea Utara.
Para ilmuwan di Korea Utara. /Rodong Sinmun

PIKIRAN RAKYAT - Dua warga Korea Utara telah dipindahkan ke Pyongyang setelah penelitian mereka tentang obat-obatan dan vaksin untuk Covid-19 menunjukkan hasil. 

Mereka telah bekerja di Pabrik Farmasi Nanam di Chongjin, Provinsi Hamgyong Utara, dan sekarang berada di Pyongyang bersama keluarga mereka.

“Seorang peneliti dan seorang apoteker yang telah meneliti vaksin dan obat-obatan untuk mengobati virus corona di Pabrik Farmasi Nanam baru-baru ini dipanggil ke Pyongyang,” kata seorang sumber kepada Daily NK.

Menurut sumber tersebut, tindakan ini diambil setelah pemerintah pusat yang terlibat dalam upaya penanganan Covid-19 secara internal, mengetahui laporan bahwa apoteker dan peneliti di Pabrik Farmasi Nanam belum lama ini membuahkan hasil di wilayahnya masing-masing.

Baca Juga: Wanita di Bandung Tersambar Kereta, Meninggal Dunia Usai Berfoto dengan Teman Senamnya

Sumber tersebut menjelaskan bahwa pihak berwenang Korea Utara terkesan dengan hasil penelitian mereka tentang teknologi untuk memproduksi pasokan medis di dalam negeri, dan keduanya sekarang akan melanjutkan penelitian mereka di Pyongyang.

Penelitian yang dilakukan oleh kedua warga tersebut dikatakan sesuai dengan gaya Korea Utara. Hal ini lantaran bahan serta hal-hal yang dibutuhkan diklaim berasal dari dalam negeri.

“Pihak berwenang menganggap bahwa vaksin dan obat-obatan yang mereka temukan dan produksi dikembangkan sesuai dengan 'gaya kami'. Dilengkapi dengan bahan dan fondasi teknologi swasembada independen kami, mereka melakukan pekerjaan yang diperlukan untuk mengobati dan mencegah pandemi berdasarkan bahan baku dan obat-obatan bangsa kita dan teknik penelitian kita,” ujar sumber tersebut.

Baca Juga: Ikatan Cinta 6 September 2021: Konspirasi Teror Keluarga Aldebaran Terbongkar, Mama Rosa Terkejut Bukan Main

Setelah dipindahkan ke Pyongyang, kedua ilmuwan yang merupakan pria berusia awal 40-an  segera ditugaskan sebagai kepala Pusat Penelitian Farmakologi di Institut Penelitian Medis Pusat. Pemerintah juga telah mengeluarkan arahan agar “dukungan tanpa syarat” diberikan kepada pekerjaan mereka.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat