kievskiy.org

Joe Biden Yakin China Bisa Mengatur Taliban: Saya Yakin Itu

Presiden China Xi Jinping dan Joe Biden dalam satu pertemuan pada tahun 2015.
Presiden China Xi Jinping dan Joe Biden dalam satu pertemuan pada tahun 2015. /Reuters/Mike Theiler Reuters/Mike Theiler


PIKIRAN RAKYAT - Presiden AS Joe Biden mengatakan dirinya yakin China akan mencoba membuat kesepakatan dengan Taliban setelah gerilyawan Islam itu merebut kekuasaan di Afghanistan pada 15 Agustus 2021.

"China memiliki masalah nyata dengan Taliban," kata Joe Biden usai ditanya apakah China mendanai kelompok itu, dikutip dari Reuters, Rabu, 8 September 2021.

"Jadi mereka (China) akan mencoba membuat beberapa pengaturan dengan Taliban. Saya yakin itu. Seperti halnya Pakistan, seperti halnya Rusia, seperti halnya Iran. Mereka semua mencoba mencari tahu apa yang mereka lakukan sekarang," ujarnya.

Baca Juga: Putusan Baru! Mata Elang Boleh Sita Kendaraan di Jalan? MK: Leasing Sah Sita Barang Tanpa Proses Pengadilan

Amerika Serikat dan sekutu Kelompok Tujuh (G7) telah sepakat untuk mengoordinasikan tanggapan mereka terhadap Taliban, dan Washington telah memblokir akses Taliban ke cadangan Afghanistan. Pemblokiran ini untuk memastikan Taliban memenuhi janji menghormati hak-hak perempuan dan hukum internasional.

Namun, para ahli mengatakan banyak dari pengaruh ekonomi itu akan hilang jika China, Rusia, atau negara lain memberikan dana kepada Taliban.

Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam panggilan telepon pada 29 Agustus bahwa masyarakat internasional harus terlibat dengan Taliban dan "membimbing secara positif" kelompok itu.

Baca Juga: Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Tak Perlu Lagi Bawa KTP dan STNK ke Samsat, Simak Cara Pakai Aplikasi SIGNAL

China belum secara resmi mengakui Taliban sebagai penguasa baru Afghanistan. Tetapi Wang Yi pada Juli menjamu Mullah Baradar, yang sejak itu ditunjuk sebagai wakil perdana menteri, dan mengatakan dunia harus membimbing dan mendukung negara itu saat transisi ke pemerintahan baru alih-alih memberikan lebih banyak tekanan.

Sebelumnya, Joe Biden menegaskan Amerika Serikat masih jauh mengakui Taliban sebagai pemerintahan yang baru di Afghanistan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat