kievskiy.org

Presiden Venezuela Tuding Oposisi Curang

CARACAS, ( PR).- Kekecauan politik di Venezuela masih terus berlangsung. Kelompok oposisi berkukuh mendesak Presiden Nicolas Maduro segera mengundurkan diri. Namun, sang petahana yang mulai bekuasa sejak Hugo Cahvez meninggal tiga tahun lalu akibat kanker itu, menolak memenuhi permintaan oposisi. Berpuluh demonstrasi telah dilakukan oposisi, mulai dari skala kecil sampai dengan besar, Maduro tetap memilih bertahan. Kini, seperti dilaporkan AFP, Rabu, 1 Juni 2016, kelompok oposisi menggalang petisi dan mengklaim 10.000 warga Venezuela telah mendandatangani petisi yang berisi seruan agar Maduro segera lengser. Untuk keperluan ini, oposisi meminta referendum dilakukan. Pada Kamis, 2 Juni 2016 ini, petisi tersebut akan diajukan ke badan pemilihan umum untuk mendapatkan pengesahan. Jika lolos, maka ini akan dijadikan dasar penyelenggaraan referendum untuk menentukan nasib Maduro. Sementara Maduro menuding oposisi telah melakukan kecurangan terkait peluncuran petisi tersebut. Pasalnya, kata Maduro, 40 persen penandatangan petisi tersebut telah meninggal dunia. Soal kecurangan tersebut telah dilaporkan Maduro ke pihak badan pemilu. Otoritas badan pemilu mengatakan, jika petisi awal itu diterima, maka lembaganya akan meminta kelompok oposisi untuk menunjukkan sidik jari semua para penandatangan petisi pertama tersebut. Jadi, ke-10.000 penandatangan petisi tersebut akan diverifikasi lewat sidik jari. Jika memang ada kecurangan, maka ini akan terungkap. Sementara petisi kedua rencananya akan diluncurkan minggu depan dan diharapkan bisa menggalang empat juta tandatangan. Jika ini tercapai, maka Maduro tak lagi punya alasan untuk segera menggelar referendum.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat