kievskiy.org

Korban Kerusuhan Gujarat Ajukan Banding

SEORANG wanita korban kerusuhan Gujarat India ada 2002 lalu menangis di luar pengadilan, Jumat 17 Juni 2016.*
SEORANG wanita korban kerusuhan Gujarat India ada 2002 lalu menangis di luar pengadilan, Jumat 17 Juni 2016.*

NEW DELHI, (PR).- Pengacara yang juga aktivis HAM ternama India, Teesta Setalvad (53), mengaku sangat kecewa dengan vonis hukum ringan yang dijatuhkan otoritas hakim Ahmedabad terhadap 24 pelaku kerusuhan anti-Muslim di Gujarat 14 tahun lalu. Seperti dilaporkan AFP, Jumat 17 Juni 2016, Setavald selama ini berjuang keras untuk memastikan para pelaku kerusuhan anti-Muslim di Gujarat tahun 2002 lalu tersebut dihukum seberat-beratnya. Namun ternyata vonis penjara seumur hidup hanya diberlakukan kepada 12 pelaku. Sisanya hanya divonis penjara kurang dari 10 tahun. Wanita yang yang sejak 2002 setia menjadi pengacara para korban kerusuhan di Gujarat tersebut, menganggap hukuman tersebut tak adil. Seharusnya, kata Setalvad, semua pelaku dihukum penjara seumur hidup, bukan hanya 12 orang. "Kami sangat kecewa dengan vonis ringan tersebut. Kami akan ajukan banding," ujarnya seperti dilaporkan AFP. Untuk diketahui, sebelum vonis terhadap 24 orang ini, pengadilan juga telah memenjarakan lebih dari 100 orang yang dituding ikut terlibat dalam kerusuhan pada 27 Februari 2002 tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung. Termasuk salah satunya adalah asisten Narendra Modi yang saat insiden terjadi menjabat sebagai Gubernur Gujarat. PM Modi sendiri pada sidang 2012 lalu, telah dinyatakan tak bersalah dalam insiden yang terjadi di wilayahnya tersebut.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat